ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Sesuai arahan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadien Anwar Makarim yang mengungkapkan pelajaran tatap muka bisa di mulai setelah vaksinasi Covid 19 pada guru selasai di laksanakan, tampaknya harus diterapkan dengan penuh perhatian khusus, sebab bila tidak ada penerapan mendalam di sinyalir akan menambah klaster baru.
Mendikbud pernah berjanji akan rencanya membuka tatap muka di sekolahan, ” Vaksinasi Tahap ke dua ditargetka lima juta guru dan tenaga pendidikan diharapkan bisa rampung pada bulan juni 2021,” ungkap Medikbud menirukan pernyataan presiden Joko widodo belum lama ini di beberapa media.
Melihat ada rencana pembukaan di sejumlah sekolah dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampe Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta. Cieccilia Fauzah, Ketua Relawan GA Covid 19 Jakarta mengungkapkan,
Terkait dengan itu, Sitha, panggilan akrabnya menanggapi dengan serius serta harus konsinitas, karena mencakup kesehatan serta keselamatan anak.
Dia juga berharap agar penerapan prokes di sekolah nantinya harus dengan pengawasan melekat dan jangan sampai kendor, “Penerapan harus ketat dan ada report nya, jangan hangat hangat kuku. Jangan cuma sekali kali aja penerapan, ” Pintanya pada sekolah, Rabu,24/3/2021,di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Sitha juga menerangkan, Perlengkapan seperti, Sabun, Tempat Cuci Tangan, Saniteser, Masker, harus ada. disamping perlengkapan ada juga pengontrol seperti guru atau pegawai yang mengkontrol setiap harinya, ” Tanpa ada orang yang mengawasi akan sia sia rencana belajar tatap muka di buka, ” tandasnya
masihnya, Dia mengkawatirkan bila tidak ada kebijakan ketat, bisa kemungkinan akan tercipta klaster-klaster baru yang akan membawa ke keluarga,” Imbunya.
TIM/Rbt/ Red