Sunday, May 19, 2024

Gebyar Konser Literasi Mendorong Generasi Milenial dan Gen Z Peduli Local Content

ACTUALNEWS.ID, Jakarta — Komunitas dan Yayasan Literasi CS Kehidupan bersama Ikatan Bimbingan Konseling Indonesia dan PB PGRI tahun ini menyelenggarakan kembali event Hari Inspirasi Bersama Untuk (IBU) Indonesia Emas 2023 dalam Gerakan Semangat Literasi Nasional, Festival Cinta Literasi CS Kehidupan.

Acara tersebut telah dimulai sejak 22 Desember 2023. Selanjutnya dilanjutkan dengan rangkaian seminar online istimewa keliterasian pada 23-28 Desember 2023 dan diakhiri dengan acara puncak berupa Konser Literasi dan Obrolan Kece Akhir Tahun di Perpustakaan Nasional di Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023). Mengusung tema utama ” Literasi IBU Indonesia adalah kunci sukses Indonesia Emas yang Gemilang.”

Founder Yayasan Putra Putri Tenun Songket Indonesia (PPTSI), Prof. Dr. Hj. Anna Mariana, S.H., M.H, MBA mengatakan upaya pelestarian dan memperkenalkan kepada generasi milenial dan gen z sebagai generasi penerus bangsa untuk mencintai dan memahami budaya bangsa, mengembalikan pendidikan sejarah dari pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi, mendorong agar warisan budaya tidak punah. Upaya meningkatkan kesadaran agar hak kekayaan intelektual (HAKI) terkait motif-motif dan local content yang berkembang di tengah masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

Hingga saat ini masih lemah terkait perlindungan hak cipta atas motif-motif yang berkembang sesuai keunikan dan ciri khas daerah masing-masing.

Untuk itu, perlu dukungan pemerintah agar hak cipta pengrajin kain tenun dan songket terlindungi secara hukum hak cipta. Karena kesadaran hukum dan pendaftaran hak cipta dari pengrajin itu sendiri relatif lemah dan minim.

Pemerintah harus proaktif dan responsif memberikan dukungan pelayanan pendaftaran hak cipta kepada pengrajin. Jika tidak mustahil terlindungi baik motif-motif terdahulu maupun pengembangan.

Disamping itu juga, pelaku pariwisata agar melakukan edukasi terkait tenun dan songket kepada para wisatawan. Sebab, hingga saat ini masih banyak yang belum mengenal dan memahami secara jelas motif-motif setiap daerah di Indonesia.

Kedepannya, agar adanya standarisasi sentra industri kain tenun dan songket berstandar internasional seperti Sarinah yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara untuk memahami terkait keunikan tenun dan songket. Produk-produk branded yang masuk ke Indonesia mestinya ada regulasi dari pemerintah yang mengatur dan mewajibkan agar local content, motif-motif kain tenun dan songket lokal terakomodir sebagai wujud kebanggaan dan kecintaan terhadap produk dalam negeri.

Prof. Anna mengatakan melalui Yayasan Putra Putri Tenun Songket Indonesia (PPTSI) kami
bekerja keras meningkatkan kesadaran generasi muda untuk peduli terhadap budaya bangsa. Pengetahuan budaya khususnya tentang tenun dan songket. Pendalaman wawasan kebangsaan yang menjadikan pemuda berkarakter.
Generasi muda harus kuat dalam sisi ilmu baik itu tentang budaya, wawasan kebangsaan, etika, moral, pengetahuan politik, pengetahuan bahasa asing (terutama bahasa Inggris).

Kemampuan public speaking juga harus dimiliki oleh setiap orang muda, pemahaman yang baik seputar ekonomi, bisnis dan melek entrepreneur.

Pembekalan dan pengetahuan politik termasuk kebijakan publik harus menjamah dan menyentuh seluruh generasi muda. Hal ini selaras dengan semakin tingginya antusiasme kaum muda terhadap politik. Dengan demikian kualitas politik dan demokrasi di Indonesia semakin baik yang dilandasi oleh karakter yang kuat, etika dan moral, berbudaya dan berkeadaban sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat dan Pancasila, tutupnya.

ACN/RED

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles