ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Soal larangan mudik buat warga jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berencana memberlakukan Surat Izin Keluar Masuk (SIMK) untuk periode larangan mudik 2021.
Di akui, Caecillia Fauzah, SIKM bisa membantu penanganan penyebaran penyakit Covid 19 melalui dengan cara penindakan, namun sisi ekonomi juga harus di perhatikan, “Perlu regulasi ekonomi pasca pandemik diperlonggar,” katanya, Senen, 29/3/2021, Di bilangan, Menteng, Jakarta Pusat.
Sitha panggilan akrabnya, menginginkan, jangan sampai warga di wajibkan taat aturan Prokes namun kebijakan pelonggaran ekonomi tidak baku.
Pemda DKI Jakarta harus bisa mengimbangi kebijakan Prokes dengan kebijakan ekonomi, sehingga timbul gairah daya beli masyarakat,” PPKM mikro harus fleksible jangan kaku,” tegasnya.
Pemda harus dapat menciptakan pergerakan uang di masyarakat, jangan prokes di perketat sedangkan ruang gerak pelaku usaha di batasi, pinta Ketua Relawan GA ( Gerakan Anti ) Covid-19 DKI Jakarta
Sitha merinci, Penerapan prokes terlalu ketat juga bisa menimbulkan kurangnya daya beli masyarakat terhadap pelaku usaha, jika kelonggaran aturan PPKM mikro, misalkan kata dia, prokes sudah dijalankan pelaku ekonomi ya jalan saja ushanya tapi harus ada pengawasan melekat, ” Ada kebijakan di PPKM mikro namun pelaku usaha menerapkan Prokes ya..seharus di jalan terus usahanya, asal ada yang mengawasi,” tandasnya
Kembali ke SIKM, Sitha pesimis rencana pemberlakuan SIKM akan sesuai harapan, karena kebiasaan pulang kampung atau bersilahturahmi sehabis idul fitri sudah menjadi trend tersendiri setiap tahun, ” Mudik sudah menjadi Trend tersendiri tiap tahun,” pungkasnya.
Dia juga berpesan pada warga jakarta, bila tidak terlalu penting dan tidak sakral jangan lah pergi kemana mana pasca liburan idul fitri, ” Patuhi Prokes sebab penyakit covid belum belalu, sayangai diri dan keluarga agar terhindar covid-19,” ucapnya.
TIM/Rbt/Red
