ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Pemikiran banyak pengamat dan politikus prihal akan pecahnya partai pendukung tidak akan terjadi dan ini di dasarkan atas pertimbangan partai secara mendalam.
” Perbedaan mendasar awal kelihatanya pecah,namun pertimbangan demi Kebangsaan serta eksistesi partai kedepan jauh lebih penting,” Hal ini dikatakan Robert Siagian,Pengurus GPM( Gerakan Pemuda Marhaenis) Prov DKI Jakarta. Jumat , 19/2/2021,Menteng,Jakarta Pusat.
Perbedaan sikap antar partai koalisi pendukung( Jokowi )nampak terlihat dalam rencana revisi Undang-undang Nomer 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU Nomer 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, itu hal biasa dalam suatu proses perkembangan politik di Parlemen.
Namun bukan berarti analisa partai secara keseluruhan dan internal di abaikan,” Pertimbangan eksistensi partai kedepan menjadi alasan pertai tidak mendukung revisa,” jelas Robert.
Ketiga partai besar mempunyi tak-tik jitu berdasarkan pengalaman, dengan modal hasil pilkada 2020 mereka akan melakukan kajian kajian khusus persiapan pemilu 2024( pemilu serempak Pilpres,legilatif,Pilkada).
Menurut dia,kesan perpecahan kuolisi saat ini masih cukup dianggap relatif dan dapat diredam.apalagi sebelumnya Jokowi telah mengumpulkan tim kampanye dari berbagai partai politik dengan agenda agar Pemilu Serentak 2024 tetap dipertahankan.” Jokowi menginginkan Pemilu serempak tetap di lakukan di 2024,dan di amini oleh partai pengusung dengan menolak revisi,” Tandasnya.
Red.