Tuesday, October 14, 2025

Penggalan Cerita Penarik Bajaj, “Penumpangnya 90% Etnis Tionghoa

ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Bisingnya suara kenalpot kendaraan umum maupun pribadi tidak membuat semangat hidup untuk bertahan hidup di kota jakarta berkurang.
Meski hanya seorang supir bajaj Roji (51) yang biasa mangkal sekitar jelambar baru tetep semangat mencari rezeki.

“Ya.. mau kerja apa lagi mas, bisanya hanya nge bajaj. Nikmati aja,” ujar pria gempal asal pemalang Jawa tenggah. Sabtu (27/9/25).

Roji pun bercarita sajak tahun 80 an sudah di jakarta bekerja sebagai penarik becak. Seiring waktu dengan adanya kebijakan pemda dki larangan becak tidak beroprasi maka dia beralih narik bajaj.

“Sejak narik bajaj pernah tidak penghasilan bahkan sempat tidak makan karena untuk menutupi setoran,” tutur pria gempal asal pemalang.

“Setoran bajaj rp 40.000 sehari pemasukan sekarang rp 80-100 rb sudah hebat lom bensin dan buat makan,” Ketusnya.

Sebagai orang Jawa dia tidak menampik bahwa hampir penumpangnya etnis keturunan cina. “Hampir penumpangnya 90% keturunan Tionghoa dan tidaksombong. Tidak seperti orang kita belagu dan banyak gaya. Dikit-dikit gojek dan grap mobil,” katanya.

Perlu diketahui kendaraan trasportasi bajaj saat ini hampir punah bahkan jarang terlihat dan biasanya bajaj berlokasi di tambora jakarta barat sudah jarang kelihatan di jalan jalan umum

AN.Rbt/Red

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles