Saturday, April 27, 2024

Ketua LSM KCBI Joel B. Simbolon, S.Kom, Meminta PT DAM Bertanggungjawab Atas Nasib 3 PMI Yang Telah Pulang dari Arab Saudi

ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang bekerja di Riyadh, Arab Saudi yang disalurkan melalui PT .Duta Ampel Mulia (DAM) yang memperkerjakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) akhirnya berhasil pulang ke Indonesia. Saat ini mereka sedang menanti pertanggungjawaban dari PT. DAM membayar gaji mereka sesuai yang dijanjikan.

Diceritakan Sintia (27) dan Dewi (30) mengatakan kisah mereka saat bekerja di Arab Saudi mereka diperlakukan layaknya tidak manusiawi, mirisnya, bahkan mereka bekerja dibawah tekanan dengan jam kerja yang tidak menentu.

“Bahkan istirahat tidur malam aja kadang dari jam 10 malam dan bangun jam 3 subuh dan sudah harus bekerja lagi, kerjaan nya bersih-bersih rumah, lalu menjaga orang tua si majikan, istilah nya disana jaga mama Kabbir,” ujar Dewi dan Sintia asal dari NTT menceritakan kisah nya saat ditemui di kantor LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) di jalan raya Pondok Gede, Jakarta timur, selasa (20/12/2022).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka bertiga Pekerja Migran Indonesia, Sintia, Dewi dan Nur yang sudah berhasil pulang ke Indonesia kini menunggu pertanggung jawaban dari PT. Duta Ampel Indonesia (DAM) sesuai janji perusahaan untuk membayar gaji mereka yang sudah bekerja kurang lebih selama 4 bulan di Riyadh, Arab Saudi.

“Bahkan disana di Sarika Tamkit tempat penampungan masih banyak TKW, bahkan masih ada ratusan, ada dari beberapa negara paling banyak TKW orang Indonesia yang disalurkan juga dari PT.DAM,” pungkas nya menceritakan rasa kekecewaan mereka.

Mirisnya lagi, mereka sudah menunggu sebulan lebih lamanya di kantor DPP KCBI, bahkan untuk pulang ke kampung halaman di Ende NTT belum bisa karena tidak ada uang.

“Pusing kita sekarang, padahal mau tahun baruan sama anak di NTT, mau pulang gak ada duit,” tukasnya.

Sementara, Ketua Umum Joel Simbolon S.Kom yang turut menyikapi dan membantu para PMI yang mengalami kerugian sebab merasa ditipu pihak PT.DAM sudah melakukan berbagai langkah-langkah hukum, melaporkan perihal ini ke beberapa pihak terkait, seperti melaporkan para mafia Bos Pekerja Migran Indonesia Ke asosiasi ketenagakerjaan Republik Indonesia, bahkan sudah audiensi.

“Sudah lapor juga Ke Binapenta dan Binariksa, bahkan sudah gelar audiensi dengan pihak BP2MI. Mereka terindikasi lamban dalam penanganan seolah-olah tidak peduli nasib PMI yang bermasalah di negara Arab Saudi sana,” ungkapnya menegaskan.

Dia juga berharap agar perusahaan yang menyalurkan tenaga kerja migran ke Arab Saudi yang dialami, Sintia, Dewi dan Nur agar mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, seperti hal nya yang sudah menjanjikan untuk membayar gaji mereka selama bekerja di Riyadh, Arab Saudi

“Ada 3 orang itu PMI sekarang di kantor KCBI bersinggah, kasihan dengan nasib mereka sekarang penuh dengan kebingungan, menunggu upah gaji mereka yang tak dibayarkan pihak perusahaan DAM, PT yang bandal sok hebat seperti itu, saya harap PT.PJTKI yang merasa kebal hukum jangan sok jago lah, sehingga laporan tidak direspon, sebab di negara kita ini harus taat peraturan dan taat hukum, PT DAM harus Bertanggungjawab atas Nasib 3 PMI yang telah pulang dari Arab Saudi,” pungkasnya mengatakan.(Bar)

ACN/RED

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles