ACTUALNEWS.ID, Jakarta – PT. ADHICON PERKASA melalui Kuasa Hukumnya Walter Later, S.H. kembali mendatangi Yayasan Harapan Kita (YHK) Gedung Graha Hanurata di Jl.Kebon Sirih Raya Kav 67-69 Lantai 3A Jakarta Pusat, Senan (13/1/2025).
Kedatangan Walter tersebut memohon penyelesaian sisa pembayaran tagihan proyek revitalisasi bangun taman mini (TMII) pekerjaan renovasi gedung Sasono Utomo, Langen Budoyo, Sasono Adiguna dan Museum Indonesia.
Sesuai surat perjanjian kerja (spk) 08/GSMI/TMII/III/2019 tertanggal 04 Maret 2019 dan Addendum ke-1 No.01 09/GSMI/2019 tertanggal 12 November 2019.
“Kami berharap ada etikat baik YHK dan sekaligus memohon atau meminta terkait sisa pembayaran sekitar 2,6 M,” ujarnya.
Masihnya, bahwa kehadiranya juga sekaligus memberikan somasi atau teguran ke-1 (pertama) akan tetapi apabila tidak diindahkan maka kami selaku kuasa hukum PT. ADHICON PERKASA akan melakukan gugatan.
“Bila somasi ke-2 tidak juga ada solusinya maka akan kami layangkan gugatan serta upaya hukum lain dan kami sudah mempunyai bukti yang cukup ada beberapa bukti tertulis dari pihak YUK sampaikan yakni surat penundaan sisa pembayaran yang di tandatangani oleh Direktur Utama YHK” tandasnya.
Sementara itu menurut Endang salah satu pegawai YHK mengatakan bahwa prihal PT. ADHICON PERKASA sudah di limpahkan di pemerintah dan tidak ada lagi hubungan dengan pihak YHK.
“YHK tidak ada hubungan lagi dengan PT. ADHICON PERKASA, karena sudah di limpahkan ke pemerintah,” katanya saat di konfirmasi dikantornya.
Endang juga menjelaskan kebetulan semua pimpinan YHK semua lagi diluar dan belum ada yang masuk.
“Jadi untuk lebih jelasnya, media kirim surat ke YHK,” tukasnya.
Kembali ke Walter, tidak ada hubungannya kepemerintah sebab peristiwa terjadi masih dalam kewenangan YHK.
“Tidak ada hubungan ke pemerintah, sebab peristiwa kontrak kerja terjadi masih tanggung jawab YHK,” tutupnya