ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Kepercayaan warga merupakan cermin kemajuan wilayah RW 022 Kelurahan Pluit, Penjaringan Jakarta Utara.
“Dimana kepercayaan warga adalah fondasi yang paling berharga karena tanpa kepercayaan dan kerja keras akan terasa hampa, ” ungkap Bani, Minggu (19/10/2025) di Pos Rw 022 Jalan Muara Angke Blok Empang No 111 saat musyawarah dengan warga.
Namun, katanya, dengan kepercayaan sekecil apapun langkah yang diambil akan menjadi kekuatan besar yang menggerakkan kemajuan bersama.
Ia pun menyampaikan, banyak hal yang telah dilalui bersama warga selama masa kepemimpinannya. Salah satu bukti nyata adalah perubahan besar yang terjadi di wilayah pinggir kali atau yang biasa disebut Kampung Kerang Ijo, yang menaungi tiga RT, yaitu RT-06, RT-07, dan RT-09.
Dulu, lanjutnya, wilayah tersebut berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan karena menjadi target pelebaran kali dan ancaman penggusuran. Namun dengan izin dan pertolongan Allah SWT, hari ini kita menyaksikan sebuah keajaiban kecil dari hasil kebersamaan dan doa warga. “Wilayah yang dahulu terancam kini menjadi wilayah percontohan rumah yang disebut sebagai Rumah Pampung dan Apung Presiden Prabowo,” sambungnya.
Terkait itu, bukan semata hasil kerja satu orang. melainkan buah dari kebersamaan, doa, dan semangat menjaga lingkungan.
Ketua RW acap kali berpesan agar rumah-rumah yang telah dibangun dengan perjuangan dan kebijakan pemerintah ini harus dijaga, dirawat, dan tidak dibiarkan rusak atau terbengkalai.
“Jadi rawat dan jagalah rumah yang sudah du bangun agar terhindar dari kekumuan,” tandasnya.
Namun sebaliknya, jika kita tidak mampu menjaga, itu artinya kita belum menghargai anugerah besar berupa kesempatan untuk tetap tinggal dan tidak dikusur.
Perlu diketahui, sebelum kepemimpinanya wilayah ini juga dikenal dengan penderitaan akibat banjir rop pasang laut diman air laut masuk ke rumah-rumah sehingga warga terpaksa terus-menerus melakukan renovasi rumah bahkan ada yang harus membangun ulang karena rumah tak lagi layak huni. Jalanpun rusak, anak-anak sulit berangkat sekolah, perekonomian lumpuh, dan penyakit merebak karena genangan air yang tak kunjung-surut.
Namun, masihnya, perlahan-lahan dengan kerjasama warga serta adanya perhatian pemerintah, dan diiringi langkah nyata dari kepemimpinan RW022 kondisi itu mulai berubah.
Jalan-jalan mulai tertata, kerusakan jalan sudah dibenahi dan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan serta lingkungan semakin tumbuh.
Untuk itu, pesannya, dia teringat satu peristiwa penuh haru ketika dulu sebelum menjabat sebagai Ketua RW, ada warga tidak mampu yang meninggal dunia.
” Untuk memulangkan jenazahnya saja warga kesulitan mencari biaya, RT harus berkeliling mengumpulkan uang, dan hasilnya pun tak cukup untuk ongkos ambulan,” Imbunya.
Dari keprihatinan itu, lahirlah inisiatif besar yang kini menjadi kebanggaan RW022 yaitu pengadaan mobil ambulan dan pembentukan wadah, pakem, paguyuban, kematian.
” Paguyuban ini dibentuk agar tidak ada lagi warga yang kebingungan ketika musibah kematian datang, baik dari kalangan mampu maupun tidak mampu. Semua bisa ditangani dengan gotong royong, kebersamaan, dan rasa empati. Kini, RW022 telah banyak menorekan kegiatan, pembangunan, dan kemajuan yang dirasakan warga, tandasnya.
Namun kilahnya, dibalik semua itu, masih ada tantangan besar yang dihadapi. Yakni, lemahnya kepercayaan sebagian warga terhadap pemimpinnya, karena itu, Bani, berpesan kepada seluruh pemimpin, baik ketua RT, tokoh agama, maupun pemurus lingkungan, untuk menjalankan kepemimpinan dengan hati yang tulus, transparansi, dan kejujuran. “Buka komunikasi dengan warga, edukasi masyarakat tentang asal dan penggunaan uang kas, serta laporkan dengan jelas agar kepercayaan tumbuh dan kebersamaan terjaga. Sebab kepercayaan itu bukan diminta, tetapi dibangun melalui sikap dan keteladanan. Dan RW022 akan terus maju, bukan karena siapa pemimpinnya, tetapi karena warganya yang bersatu dalam rasa saling percaya dan saling gotong royong, tutupnya.
ACN/RBT/red