ACTUALNEWS.ID, Jakarta- Mohammad Tsani Annafari sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta memang belum mendapat kabar alasan yang yang jelas,sehingga menuai pertanyaan di sebagian kalangan masyarakat jakarta.
Awalnya pengunduran Tsani diketahui beredar di seputaran kalangan balaikota dan dprd prov dki jakarta,menurut tsani seperti yang di langsir beberapa media belum lama ini terdengar kabar bahwa pengunduran dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan pemeriksaannya di inpektorat DKI.
Menurut S.Andyka anggotan komisi bidang keuangan DPRD DKI Jakarta,fraksi Partai Gerindra,Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi itu resmi mundur dari jabatannya pada hari jumat,26 Febuari 2021,” Mundurnya Pak Tsani setelah adanya pemeriksaan inspektorat.sebelumnya Komisi C menyampaikan kelurahannya terhadap kinerja yang bersangkutan,” kata Andyka seperti yang diberitakan sebelumya.
Menurut Tsani,setelah ditanya alasan mundur,” Keputusan nya mundur tidak perlu di perdebatkan karena menjabat atau tidak menjabat semuanya adalah bentuk penugasan melalui pesan singkat yang sudah beredar di kalangan media.
Tsani juga membantah mudurnya dikaitkan dengan evaluasi kerjanya selama ini.karena selama ia menjabat capaian target Bapeda DKI sudah di laksanakan bahkan melampaui batas,” Selama 3,5 bulan bekerja,bisa meningkatkan pendapatan hampir dua kali lipat dari Rp 17 triliun pada Agustus menjadi Rp 31,9 sampai bulan Desember 2020, ” Jelasnya.
Menanggapi hal ini,Robert S,Pengurus GPM (Gerakan Pemudan Marhaenis ) Jakarta.Pengunduran diri Pak Tsani sangat terkesan janggal,sebab setelah di pinta keterangannya oleh DPRD Prov DKI Jakarta terkait evaluasi kerjanya.” Setelah di panggil besok nya terdengan mengundunrkan diri, ” Tandasnya,Senin,1/3/2021 di bilangan Grogol Petamburan,Jakarta Barat.
Apalagi sebelumnya Pak tsani mengatakan ada peningkatan kenaikan pendapatan daerah sekitar 4 bulan saat di embanya.jadi kinerjanya baik,kenapa harus mundur.apa kerena tidak bisa menjelaskan dari mana pemasukan anggaran dan di alokasikan kemana.” Mungkin saat dinpanggil DPRD tidak dapat menjelaskan secara rinci, ” beber Robert lagi.
Dia menyarankan,Kepada Komisi keuangan harus teliti terkait Bapenda, “ini uang rakyat harus jelas pemasukan dan pengeluaranya, ” tandasnya.
Dia juga kawatir,bila berlarut larut masalah ini akan menimbulkan polemik meruncing dan menimbulkan tidak kepercayaan pada eksekutif, ” Biar terang benderang dan cepat terselesaikan sehingga menimbulkan rasa kepercayaan pada publik, ” pesanya.
AN/Team/Red