ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Hiruk pikuk kepengurusan RW (Rukun Warga) 05 kelurahan jembatan lima, kecamatan tambora jakarta barat menjadi perhatian tersendiri di warganya.
Hal ini terkesan kabar bahwa lurah jembatan lima tidak tegas terkait kepengurusan RW.
Ketidak tegasan itu di klarifikasi Musrif Zabidi. S.IP, MM selaku lurah jembatan lima.
“Setiap pemilihan RW atau RT berpedoman pada Pergub no 22 Tahun 2022,” ujarnya, Rabu (8/1/2025) di kantor kelurahan jembatan lima.
Terkait kepengurusan RW 05, Musrif menjelaskan bahwa pemilihan sudah sesaui mekanisne Pergub no 22/2022 dan itu kleir.
“Berjalan sesaui aturan dan quorum, setelah itu RW terpilih mengusulkan kepengurusan sesuai kebutuhan untuk di SK (Surat Keputusan) pemerintah,” katanya.
Lalu, masihnya, bila terjadi perubahan dalam kepengurusan yang sah (sudah di SK kan) maka perubahan itu harus dimusyawarakan kembali pada warga dan dihadiri oleh pemerintah kelurahan.
Perubahan kepengurusan harus resmi dan diketahui oleh forum warga serta di hadiri pihak pemerintah. Dan itu untuk mencegah/mengindari hak kesewenang wenangan ketua RW. Jadi tidak ada unsur Like Dis Like ( Suka atau Tidak Suka).
“Kepengurusan Rw itu bersifat kolektif kolegial (bersama sama sama) dalam menjalankan tupoksinya,” tandasnya.
Jadi, sambungnya, tidak ada dualisme kepemimpinan. “Nach, sekarang ini RW terpilih sudah mengundurkan diri. Maka, karena masih berlaku masa jabatannya. Sekertarislah yang menjadi RW sambil menunggu SK dan itu juga harus melalui musyawarah warga sesuai mekanisme.
“Ada bukti forum warganya, ada foto dan administrasi lainya,” terangnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Taufik Andri selaku Sekertaris RW 05 menyangkal soal tidak becusannya dalam tugas. “Saya sudah menjalankan tugas selama menjabat. Baik tugas kewilayahan maupun tugas yang diemban kelurahan. Dan salah saya apa kok ketua RW ujug ujug mau ganti saya, ini sikap arogansi seorang Rw,” tandasnya.
ACN/RBT/RED