Thursday, June 19, 2025

Survei LSI : Elektabilitas Airlangga Naik, Membuka Peluang Menang Di Pilpres 2024

ACTUALNEWS.ID, Jakarta –  Penelitian Laboratorium Suara Indonesia  (LSI) kembali melakukan survei tentang Preferensi Dan Persepsi Masyarakat Jika Pemilu Digelar Hari terhadap Parpol dan Tokoh Bakal Capres 2024 mendatang.

Albertus Dino S.Fil Direktur Eksekutive Laboratorium Suara Indonesia  ,mengatakan, bahwa metode riset dilakukan dengan memperoleh informasi-informasi dan data sebagai basis analisis persoalan, riset ini menggunakan metode Field Study dimaksudkan untuk mengumpulkan data primer melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan institusi dan stakeholders yang relevan. 

“Metode ini memiliki kelebihan yaitu pada kemampuannya untuk menggali detail aspek-aspek partisipasi dan preferensi  masyarakat dalam pemilu pada 2024 . Meski dengan metode yang ketat, namun harus diakui sangat dimungkinkan bahwa ada dimensi-dimensi persoalan yang tak terekam dengan baik. Ini artinya ada keterbatasan daya jangkau melaui studi ini, “kata Albertus dalam keterangan tertulis,Jumat (16/12/2022). 

Sementara itu, Profil informan/Responden Informan /responden penelitian ini tediri dari masyarakat yang telah memenuhi persyaratan sebagai wajib pilih yaitu telah berumur 17 tahun dan atau telah menikah.

 Dalam penetuan informan terbagi pada dua jenis informan yaitu informan yang memberikan suara baik dalam pemilahian calon anggota legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden. Dalam kaitan dengan pengambilan data dilakuakan dalam dua tahapan yaitu pertama dilakukan dengan wawancara terbuka kepada masyarakat (tanpa mengajukan pilihan-pilihan jawaban) dengan pertanyaan 

“faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih atau tidak memilih.”

Dia menjelaskan, karakteristik informan/responden  terdiri dari PNS, pelaku usaha, Dosen dan mahasiswa, buruh, Ibu RT, sopir angkot/bus ,wiraswatawan/pengusaha dan petani. Dalam penelitian ini sebanyak  2160 informan atau responden ,hasil penelitian ini memiliki Confidence Level   95 persen dan Confidence interval 2,12 persen yang diambil dari 1070  kecamatan di 34 Provinsi di Indonesia dengan memperhatikan keseimbangan jumlah pemilih di setiap kecamatan pada pemilu 2019 Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 23 November s/d 8 Desember 2022.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, hal ini menunjukan bahwa  informan atau Responden sudah  representatif  dimana responden harus mewakili golongan-golongan tertentu, yaitu mahasiswa, buruh bangunan, pegawai negeri, pegawai swasta, pengusaha, dll. Begitu juga responden sangat  proporsional berarti jumlah tiap-tiap golongan responden harus sebanding dengan jumlah populasi golongan tersebut.

“Misal dalam suatu populasi golongan buruh menduduki peringkat tertinggi, maka jumlah responden yang berasal dari buruh harus lebih banyak. Ketiga, dan informan atau responden dipilih berdasarkan probabilitas terstruktur, maksudnya adalah pemilihan responden harus dilakukan secara acak, namun tetap menggunakan metode ilmiah yang jelas.

Kemudian, hasil penelitian Jawaban Informan Terkait Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam Pemberian Suara jika pemilu legislatif 2024 digelar hari ini sebanyak 4,6 persen menyatakan dipengaruhi oleh visi misi partai politik, dan 27,3 persen dipengaruhi oleh pemberian uang atau bingisan lain ,sedangkan 37,2 persen karena memiliki kesamaaan etnik dengan caleg dan capres ,sebanyak 20,8 persen meyatakan karena dipengaruhi factor memiliki kesamaan keyakinan agama/golongan kepercayaan dengan caleg dan sebanyak 10,1 persen  disebabkan oleh faktor lain-lain. 

Lanjutnya jawaban Informan/responden  Terkait Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam Pemberian Suara Pada Pilpres 2024 jika digelar hari ini maka hasilnya sebanyak 12,7 persen atas kesamaan partai politik yang dipilih  dengan tokoh bakal  capres yang diusung  kemudian sebanyak 55,6 persen tertarik dengan karya-karya masa lalu tokoh bakal   capres /prestasi dan kinerja yang sudah dirasakan masyarakat ,dan sebanyak 10,2 persen menyatakan akan memilih bakal capres jika diberi uang/hadiah dari tim sukses pemenangan capres/cawapre, sebanyak 10,8 persen karena kesenangan/simpati pada tokoh bakal capres dan sebanyak 10,7 persen karena faktor-faktor lain/tidak menjawab.

Dia menambahkan, kriteria Bakal Capres di Pilpres 2024 yang diinginkan oleh Masyarakat terekam dalam penelitiana ini yaitu sebanyak 81,3 persen masyarakat menginginkan Capres yang Be Visible, yakni kandidat bisa memiliki reputasi baik di mata pemilih bila ia mampu tampil di depan publik, menciptakan komunikasi dua arah dengan pemilih, familiar dan bersahabat dengan publik.lalu sebanyak 89,4 persen masyarakat menginginkan capres yang Be Authentic, yakni reputasi positif yang dimiliki oleh seorang kandidat capres karena ia mampu mewujudkan apa yang menjadi harapan dari pemilihnya. 

Reputasi positif yang dimiliki bukan terletak pada image yang dibuat-buat atau pencitraan tetapi terletak pada sikap dan tindakannya. Ia bukan hanya seorang komunikator yang baik tetapi juga seorang pelaksana yang baik, dalam artian apa yang dijanjikan selalu ditepati dan kebijakan yang diambilnya selalu mempertimbangkan kepentingan banyak orang.kemudian sebanyak 87,2 persen menginginkan capres yang Be consisten, yakni apa yang diucapkan selalu dilaksanakan. 

Dalam artian ia bukan hanya seorang yang pandai berbicara atau pandai berpidato tetapi dia juga adalah seorang perancang sekaligus pelaksana program yang mempengaruhi kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Sementara itu, jawaban dari 2160  Informan/responden tentang  Preferensi pilihan masyarakat  terhadap ideologi partai politik menurut hasil temuan  cenderung memilih partai politik berideologi Nasionalis Religius 46,2persen ditempat pertama sebagai Top of Mind, kemudian disusul Nasionalis 36,4 persen dan religius 10,1 persen diiurutan selanjutnya sebanyak  7,3 persen partai politik berideologi nasionalis sosialis. 

Dari hasil temuan  penelitian ini tersebut tentang  preferensi dan persepsi masyarakat jika pemilu digelar hari maka Partai GOLKAR menjadi partai yang paling banyak dipilih sebagai Top of Mind  dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,7 persen disusul oleh PDI Perjuangan 13,3 persen ,Gerindra 12,8 persen , PKB 5,2 persen ,Demokrat 4,8 persen ,Nasdem 4,3 persen , PKS 4,3persen ,PAN 2,1 persen , PPP 1,8  persen ,Parpol Lainnya 6,2 persen   sedangkan yang tidak menjawab atau memilih 30,5  persen. 

Dia menambahkan, dari hasil temuan  penelitian ini tersebut tentang  preferensi dan persepsi masyarakat jika pemilu digelar hari dengan mengunakan pertanyaan tertutup dimana 2160 informan atau respoden diberikan kertas kuisoner yang berisi nama nama partai politik dan diminta untuk memilih  dan alas an memilihnya  maka hasilnya dari  preferensi dan persepsi masyarakat  menempatkan Partai GOLKAR ditempat pertama dengan dipilih sebanyak 17,6 persen ,kemudian diurutan kedua  PDIP  16,2 persen ,disusul kemudian  Gerindra  15,7 persen , PKB  6,3 persen  Demokrat 5,6  persen ,PKS  4,8  persen , Nasdem 4,6 persen , PAN 3,4 persen , PPP 2,9 persen , partai lainnya 7,2 persen ,sedangkan yang tidak memilih 16,1 persen 

Lebih lanjut, Hasil Penelitian Elektabilitas Tokoh Di Mata Masyarakat Apabila Pemilu Presiden  Dilaksanakan Hari ini (Top Of Mind) Dari Hasil Temuan Penelitian dengan Pertanyaan Siapakah Tokoh Yang anda Pilih Jika “Pemilu Presiden  Dilaksanakan Hari ini” maka pilihan publik dalam top of mind jika diminta untuk memilih tokoh sebagai presiden RI jika pemilihan presiden digelar hari ini menempatkan pada pilihan tertinggi yaitu Airlangga Hartarto dengan 12,8 persen ,Prabowo Subianto 11,3 persen , dan Puan Maharani 10,1 persen  disebabkan oleh alasan responden bahwa   ketiga tokoh tersebut paling punya kesempatan paling besar dan paling mungkin di usung oleh GOLKAR ,GERINDRA dan PDI Perjuangan , sedangkan yang memilih Ganjar Pranowo sebanyak 9,7 persen karena memang suka dan terpengaruh dari terpaan pemberitaan di medsos dan media mainstream.

Sementara yang memilih Anies Baswedan sebanyak 8,5 persen karena Anies Baswedan sudah ada partai yang mendeklarasi Anies Baswedan sebagai Capres dan masssivenya Gerakan Anies Baswedan dan relawannya turun ke masyarakat untuk sosialisasi ,kemudian diurutan berikutnya ada nama Muhaimin Iskandar 2,8 persen ,Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen , Erick Thohir 2,1 persen dan Sandiaga Uno 1,8 persen dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 38,2 persen.

Kemudian, hasil Penelitian Elektabilitas Tokoh Di mata Masyarakat Apabila Pemilu Presiden  Dilaksanakan Hari ini  dengan simulasi tertutup Dari Hasil Temuan Penelitian dengan Kuesioner Siapakah Tokoh Yang anda Pilih Jika “Pemilu Presiden  Dilaksanakan Hari ini” maka didapatkan hasil dengan peringkat pertama Airlangga Hartarto yang dipilih oleh 20,7 persen  responden, sedangkan Diperingkat Kedua ada nama Prabowo Subianto yang dipilih oleh 19,3 persen  responden, dan ketiga ada Puan Maharani yang dipilih oleh 12,2 persen respoden.

Kemudian Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 9,9  persen responden. Selanjutnya ada nama Anies Baswedan yang dipilih oleh 7,6% responden, Andika Perkasa yang dipilih 6,2 persen responden, Muhaimin Iskandar 2,9  persen ,Agus Harimurti Yudhoyono yang dipilih 2,6 persen  responden. Selanjutnya ada nama Erick Thohir 2,2 persen , Sandiaga Uno 1,9% dan terakhir yang tidak memilih 13,2 persen  responden.

Berikut alasan Alasan 2160  Memilih Tokoh Sebagai Presiden RI ke 8 :

Meburutnya bahwa alasan utama mereka memilih Airlangga Hartarto karena Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan yang sudah dijalankan Jokowi dan  perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan akibat dampak pandemi Covid yang diperkirakan akan tetap memepengaruhi kinerja Ekonomi Nasional Pasca Jokowi ,serta dampak krisis global tahun 2023 yang akan berdampak juga ke perekonomian nasional.

Sedangkan alasan utama mereka memilih Prabowo Subianto, pertama tegas berwibawa dan memiliki ketaatan dan konsisten terhadap garis politiknya saat berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi. 

Sementara Alasannya memilih Ganjar Pranowo dengan alasan karena Ganjar Pranowo sering bermedsos dalam menjalankan pemerintahan sebagai Gubernur Jateng.

Kemudian Alasan memilih Andika Perkasa  dengan alasan menginginkan Capres dari kalangan Militer yang masih muda dan punya pengalaman.

Berikutnya memilih Anies Baswedan dengan alasan menginginkan Capres yang terafiliasi dengan Gerakan 212 dan dekat dengan FPI. 

Memilih Puan Maharani dengan alasan kesamaan pilihan parpol dan dekat dengan PDI Perjuangan. 

Memilih Muhaimin Iskandar dengan  alasan kedekatan dengan NU. 

Memilih Agus Harimurti Yudhoyono dengan alas an sebagai pemilih SBY pada pemilu yang lalu. 

Memilih Erick Thohir dengan alasan wajah dan Namanyaterpampang di ATM bank bank BUMN. 

Memilih Sandiaga Uno dengan alasan Didukung Ijtima Ulama untuk Pilpres 2024

Selanjutnya menanggapi hasil survei Laboratorium Suara Indonesia  (LSI) yang memunculkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai Capres terkuat 2024.Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (AIA), Ujang Komaruddin mengatakan, bahwa elektabilitas Airlangga naik karena adanya kerja keras yang dilakukan Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian (Menkoperekonomian) dan tim suksesnya.

Ujang mengungkapkan, jika adanya survei lain yang memenangkan tokoh lain itu menjadi perbandingan saja. Meskipun Airlangga menang di survei LSI itu bisa menjadikan tim ses Golkar bekerja lebih keras lagi. 

“Soal survei lain yang memunculkan tokoh lain, tapi bukan berarti Airlangga tidak kuat, justru survei LSI ini berikan bukti Airlangga masih kuat sebagai Capres pilihan masyarakat, ” kata Ujang kepada sejumlah  awak media termasuk OPININEWS.ID, Jumat (16/12/2022). 

Menurut dia, adanya survei LSI yang menaikkan elektabilitas Airlangga, maka itu menjadi nilai positif bagi Partai Golkar untuk tetap konsisten memenangkan Airlangga sebagai Capres 2024.

“Adanya survei LSI yang mengunggulkan Airlangga sebagai Capres terpilih, maka ini nilai positif bagi Golkar, maka Golkar terus konsisten untuk memenangkan Airlangga sebagai Capres 2024,” ucapnya. 

Selain itu, kata dia, dengan adanya dukungan masyarakat itu merupakan modal Airlangga Hartarto  maju bersama KIB untuk menang Pilpres 2024.

Sementara itu, tempat terpisah, pengamat Politik dari Universitas Mulawarman Kalimantan Timur, Sonny Sudiar

menilai bahwa sekalipun Airlangga dalam survei LSI menjadi tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi, namun masih harus dilengkapi dengan dukungan Koalisi Indonesia Bersatu ( Golkar, PAN, PPP).

“Ya harus ada dukungan dari KIB untuk tetap solid mengusung capres  nya dari internal KIB,” kata pengamat Universitas Munawarman Kaltim. 

Menurut dia Prabowo juga unggul di survei lain tapi masih harus berkoalisi dengan Partai politik lain untuk bisa menang di Pilpres 2024,karena belum memenuhi 20 persen. “Sehingga membutuhkan parpol lain,”tandasnya.

Editor : (Ihsan/Cuncun)

ACN/RED

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles