ACTUALNEWS.ID Jakarta -Maraknya pemukiman warga di kolong tol jelambar kelurahan jelambar baru, kecamatan grogol petamburan jakarta barat serta adanya penerangan listri membuat warga semangkin marak untuk di tempati meski tidak layak.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Robert Siagian (51) menceritakan sejak adanya pembangunan tol warga Rw 09 (waktu itu) sudah dibebaskan oleh pihak tol (Jasa marga) dan ada yang dipindahkan (relokasi) ke beberapa rumah susun yang ada dijakarta.
“Saat kompensasi diberikan semua warga (Rw 09 dulu) ada yang terima kemudian beli rumah lagi, dan ada juga tinggal di rumah susun,” tuturnya, Senen (19/6/2023).
Masihnya, entah bagaimana alasannya, tiba-tiba warga kembali diam-diam menempati/balik ke kolong tol sampai keadaan sekarang. Padahal pemerintah daerah (pemkel, pem kec, pemko jakarta barat) sehemat saya sudah melalukan 3 kali penertiban secara manusiawi dan pada saat penertiban itu semua warga setuju.
“Sehemat saya pemda sudah melakukan penertiban 3 kali semenjak direlokasi. Entah bagaiman sekarang marak kembali,” tambahnya.
Diakui Robert memang tinggal di situ (kolong tol) tidak layak huni dan terkesan kumuh, tapi kalau tidak ada kerjasama dengan pihak pengelolah tol (mungkin jasa marga) mana mungkin terjadi pemukiman warga.
“Darimana mereka dapat penerangan lintrik,” imbunya.
Sementara itu, Danur Lurah Jelambar Baru menjelaskan kekawatiran dalam menertibkan, sebab jangan sampai salah paham dengan pemerintah daerah.
“Kami lagi berusaha membahas cari solusi di tingkat kota bersama stakeholder terkait dan kususnya pihak jasa warga,” terang Danur saat dipinta penjelasannya kantor Walikota Jakarta Barat.
“Jadi sabar dulu ya, sambil menunggu keputusan rapat tingkat kota, sebab ini masalah hajad hidup orang. Harus pendekatan humanis dan bertanggung jawab. Kan perlu waktu juga,” tutupnya.
AN/Cun,Tim/ Red