ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Paska di berlakukannya PPKM Darurat di jakarta ternyata banyak Rumah Sakit Daerah dan Swasta tidak bisa menampung serta malayani pasien yang terpapar covid-19.
Hal ini terpantau media dari laporan warga yang memerlukan pelayanan medis namun tidak terlayani, baik datang langsung maupun via SMS Pelayanan Kesehatan.
“Saya sudah berusaha mencari informasi melalui Layanan SMS/Telp, bahkan langsung datang ke Rumah Sakit tapi hasilnya tidak memuaskan dan terkesan pembiaraan,” ujar, Mardi (54th), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa, 13/7/2021 pada awak media.
Diceritakannya, setelah anaknya di nyatakan positif dari hasil swap antigen maka di sarankan puskesmas setempat untuk isolasa mandiri. 5 hari kemudian, lanjutya, sudah milai ada gejala sesak nafas, sehingga memerlukan oksigen. kami sudah meminta sambil memohon agar pihak puskesmas dan Rumah Sakit datang membantu. namun jawaban semuanya rata rata semua penuh, yang anehnya semenjak isoman sampai kritis tidak ada pelayanan dari semua pihak. baik info dari puskesmas, obat dan fitamin tidak kunjung datang.
“Sejak Isoman tidak ada pelayanan ke pasien, apalagi vitamin, di tanya aja tidak,” keluhnya.
Perasaan yang sama juga di katakan Suratmi (57th) warga Koja, Jakarta Utara. Dia, Suratmi -red, menggendong sendiri suaminya yang terkena positif corona, padahal Suratmi sudah menghubungi rumah sakit namun jawabanya tidak ada supir.
“Semua menjawab tidak ada supir, tidak ada kamar, tidak mobil kesehatan, “Semua jawab tidak ada,” ucapnya dengan nada kecewa.
Bertalian dengan itu, Sita, Ketua Relawan Kebaikan GA (Gerakan Anti) Covid-19 Jakarta menjelaskan, memang sebulan kebelakang banyak warga terindikasi covid-19, meski tergolong covid rendah, sedang atau tinggi.
Sita tidak manampik kurangnya kesiapan dan persiapan Rumah Sakit terhadap pelayanan, tapi kita juga harus sadar diri dampak warga yang tidak mematuhi Prokes 5M nya.
“Kurangnya pelayanan RS It’s ok, tapa warga yang tidak menerapkan prokes juga harus mawas diri. jangan juga di salahkan pelayanan RS,” terangnya.
Sita mengatakan, seyogyanya Dinas Kesehatan jakarta sudah mengantisaipasi lonjakan itu.Dengan mengantisipasi membentuk relawan non medis di tingkat Rt dengan dibekali trening.
“Nantinya relawan itu membantu dan mempermudah pelayanan warga terhadap puskesma,” ucapnya.
Maka, paling tidak mengurangi keluhan warga, bila warga memerlukan palayanan dan kebutuhan yang berisolasi mandiri.
ACN/Tim/Rbt/Red.