Monday, October 20, 2025

PAKEM di Penjaringan Dapat Bantu Warga Yang Kurang Mampu

ACTUALNEWS.ID, Jakarta- Suasana hangat dan penuh kebersamaan mewarnai kegiatan sosialisasi Program Pakem (Paguyuban Kematian) yang digagas oleh Ketua RW 022, Bani, di wilayah RT 009 RW 022 Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu malam (19/10).

Acara ini dihadiri jajaran Ketua RT, pengurus PAKEM, serta tokoh masyarakat dan agama, yang antusias mendukung program berbasis solidaritas sosial tersebut.

Dalam sambutannya, Bani, selaku Pembina Pakem RW 022, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah hadir dan mendukung program ini. Ia menjelaskan, Program Pakem lahir dari kebutuhan nyata masyarakat, khususnya untuk membantu warga yang tertimpa musibah kematian.

“Program Pakem ini bukan sekadar program formalitas, tetapi lahir dari kepedulian warga. Saat ada warga mampu meninggal, keluarganya bisa menanggung biaya pemakaman. Namun, bagi yang kurang mampu, sering kali Ketua RT atau RW harus turun tangan. Dari sinilah semangat gotong royong tumbuh,” ujar Bani.

Sistem Iuran dan Pengelolaan Dana Transparan

Program Pakem RW 022 dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama 12 Ketua RT, sebagai upaya menciptakan sistem sosial yang adil, mandiri, dan berdaya guna.
Setiap Kepala Keluarga (KK) yang tergabung dalam program diwajibkan memberikan iuran Rp10.000 setiap kali terjadi musibah kematian, tanpa memandang jumlah anggota keluarga.

Dana yang terkumpul dibagi dengan sistem transparan:

50% diserahkan langsung kepada keluarga yang berduka (sohibul musibah),

25% untuk kebutuhan operasional,

25% disimpan sebagai kas Pakem yang berfungsi sebagai dana talangan dan subsidi bagi warga kurang mampu.

“Kas ini bukan milik pribadi atau RW, melainkan milik bersama yang dikelola secara terbuka. Kalau ada lansia atau janda yang kesulitan membayar iuran, kas inilah yang membantu,” jelas Bani.

Lebih dari Sekadar Program Duka, Juga Wadah Kebersamaan

Bani berharap, ke depan Program Pakem tidak hanya fokus pada bantuan kematian, tetapi juga bisa mendukung kegiatan sosial dan pembangunan lingkungan.
Ia menegaskan, keberhasilan program ini bergantung pada amanah dan komitmen warga.

“Jangan hanya menuntut pengurus amanah, tapi warganya juga harus ikut amanah. Kalau kita saling percaya dan kompak, RW 022 akan jadi contoh wilayah yang maju dan solid,” tegasnya.

Walau masih ada sebagian warga yang belum bergabung, para pengurus optimistis bahwa sosialisasi berkelanjutan akan meningkatkan partisipasi masyarakat. Program ini dinilai sebagai solusi nyata dalam memperkuat solidaritas, kemanusiaan, dan kemandirian warga menghadapi situasi sulit.

“Dengan adanya Pakem, kita tidak perlu bingung mencari pinjaman saat ada musibah. Semua warga saling membantu. Inilah makna gotong royong yang sesungguhnya,” tutup Bani.

Gotong Royong yang Menyatukan

Sekretaris Pakem, Yanti, menambahkan bahwa sistem iuran sederhana ini menjadi bentuk solidaritas nyata antarwarga.

“Adanya PAKEM membuat semua warga merasa terbantu. Ketika ada yang meninggal, keluarga tidak lagi pusing mencari dana karena PAKEM langsung turun membantu,” ujar Yanti.

Program Pakem kini menjadi simbol persaudaraan dan kepedulian sosial warga Muara Angke, yang tak hanya meringankan beban di masa duka, tetapi juga memperkuat jalinan kekeluargaan di lingkungan RW 022.

ACN/Rbt/Red

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles