ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Sepanjang kampanye pileg baik legislatif tingkat II, tingkat 1 bahkan nasional tidak menggunakaan cara yang melanggar ketentuan PKPU serta cara yang tidak obyektif dan money politik maka cara yang dipakai para kontestan caleg sah-sah saja.
Hasil pangamatan Robert Siagian, Sekertaris GPM (Gerakan Pemuda Marhaenisme) Prov DKI Jakarta yang menyoroti salah satu caleg yaitu Daenk Jamal dengan No urut 5 Dapil 3 Jakarta Utara dari Partai Nasdem, menilai dimungkinkan berpeluang besar menuju kebon sirih.
Masihnya, dia mengamati perjalanan Daenk Jamal selama 7 bulan menghadapi konstelasi pileg mulai dari persiapan sampai saat ini.
“Konsep kampanye jelas, program yang dibawa jelas dan membantu peningkatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM serta pemberdayaan masyarakat dan memberikan bantuan/advokasi di bidang kesehatan, pendidikan dan hukum.
Menurutnya, dengan memberikan/membagikan kartu “Daenk Jamal Peduli” yang dikelolah “Daenk Jamal Foundation” sebanyak 20
000 kartu dan itu langsung diambil oleh konstituennya, maka secara tidak langsung sudah menjadi pemilihnya.
“Bila kartunya habis dan masyarakat menerima programnya maka secara otomatis 20.000 coblos/contreng Daenk Jamal. Bagimana kalau suami/istri atau anak,” tandasnya.
Bila kita kaitkan kemetode Sainte Liege, contoh, katanya, bila pemilih di dapil jakarta utara 3 (kec penjaringan, pademangan, tj priok) berjumlah 672.676 suara pemilih kemudian dibagi 9 kursi berarti suara perkursi maka 74.741 suara perkursi.
“Bila kartu manfaat Daenk Jamal diterima mayarakat maka dapat dipastikan I kursi parti Nasdem dapat,” tukasnya.
“Bila perbandinganya data 2019 Partai Nasdem dikonfersikan dengan keadaan sekarang maka diperkirakan suara Daenk Jamal dikursi ke 5 atau 6,” tutupnya.
ACN/Tim/Red