Friday, May 9, 2025

Mengenal kesulitan belajar pada anak

ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Profil Pelajar Pancasila adalah adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil.
Profil Pelajar Pancasila ini adalah pelajar yang terbangun utuh dari keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini antara lain:
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
2) Mandiri;
3) Bergotong-royong;
4) Berkebinekaan global;
5) Bernalar kritis;
6) Kreatif.


Dalam pembahasan ini akan dikupas apa itu Bernalar Kritis secara lebih rinci. Diharapkan penanaman karakter dilakukan sejak usia anak dini agar anak dapat mempunyai dasar dalam membangun karakter baik ini pada tahun-tahun berikutnya hingga tercipta manusia Indonesia yang berkarakter seutuhnya.
Pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), peran orang tua dalam Deskripsi singkat mewujudkan karakter yang sesuai dengan yang diharapkan Profil Pelajar Pancasila tidak bisa dipisahkan.


Bernalar kritis merupakan sebuah rangkaian proses yang cukup panjang bagi anak usia dini. Proses ini dimulai dengan memperoleh dan mengolah informasi/gagasan yang dimulai dengan mengajukan pertanyaan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, serta mengolah informasi dan gagasan. Proses berikutnya adalah menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang dilakukan oleh anak. Anak melihat kembali proses pengolahan informasi yang dilakukannya. Kemudian anak akan diminta mengungkapkan kembali pemikirannya dan mengevaluasi apa yang menjadi hasil pemikirannya.

Dengan melatih dan membiasakan anak untuk memperoleh dan mengolah informasi dari bernalar kritis sejak dini, diharapkan hal ini dapat membantu anak untuk terus menumbuhkan rasa ingin tahu mereka. Sehingga, mereka dapat meningkatkan kreativitas di lingkup kesehariannya, kemampuan mengidentifikasi dan menyebutkan alasan keputusan atau pendapatnya dengan singkat, serta kemampuan dalam pemecahan masalah sederhana yang mereka temui di usianya.

Menumbuhkan keterampilan berpikir kritis haruslah dimulai sejak anak usia dini, dimana usia dini merupakan usia emas untuk menumbuhkan karakter. Pada dasarnya anak usia pra-sekolah mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka suka dan sering melakukan eksperimen-eksperimen yang kadang menurut orang dewasa tidak pada tempatnya. Padahal dari proses ini sebenarnya anak dapat belajar banyak dari pengalamannya sendiri. Namun, reaksi orang tua atau orang dewasa seringkali membuat anak enggan untuk meneruskan atau memuaskan rasa ingin tahunya.

Apa itu bernalar Kritis
Bernalar kritis adalah salah satu elemen dari Profil Pelajar Pancasila. Ini adalah kemampuan untuk mencari kebenaran dari setiap informasi yang diterima, bukan hanya langsung menerimanya. Proses ini membutuhkan logika berpikir yang terus diasah.


Elemen-elemen bernalar kritis dalam Profil Pelajar Pancasila adalah: Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, Menganalisis dan mengevaluasi penalaran, Merefleksi pemikiran dan proses berpikir, Mengambil Keputusan.
Salah satu cara untuk meningkatkan minat baca pelajar dan kemampuan bernalar kritis mereka adalah dengan membaca. Membaca dapat memicu otak agar mau berpikir. Semakin banyak pelajar yang berpikir, maka semakin kritis juga pemikiran mereka. Ketika pelajar telah menguasai kemampuan bernalar kritis, maka mereka akan semakin pintar dalam memilah informasi yang mereka terima.


Di sekolah, kemampuan berpikir kritis dapat dilihat dari sikap murid yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Biasanya, murid tersebut senang berdiskusi untuk mencari tahu sebab akibat suatu peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Mengapa Bernalar Kritis itu Penting
Ada beberapa alasan mengapa bernalar kritis itu penting:

  1. Menghindari Kesalahan Berpikir: Bernalar kritis membantu seseorang untuk mengenali dan menghindari kesalahan logika atau penalaran yang bisa menyesatkan. Dengan demikian, orang tersebut dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih akurat.

  1. Pemecahan Masalah yang Efektif: Dengan kemampuan bernalar kritis, seseorang dapat mengevaluasi berbagai opsi yang ada, menganalisis kelebihan dan kekurangannya, serta memilih solusi terbaik untuk suatu masalah.
  2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dalam kehidupan sehari-hari, bernalar kritis membantu dalam membuat keputusan yang lebih rasional dan berdasarkan fakta, bukan hanya didasarkan pada emosi atau prasangka.

  1. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi: Kemampuan bernalar kritis memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan ide dan argumen secara jelas, logis, dan persuasif. Ini sangat penting dalam diskusi atau debat di mana pemahaman dan komunikasi yang efektif diperlukan.
  2. Mengembangkan Sikap Skeptis yang Sehat: Dengan bernalar kritis, seseorang belajar untuk tidak menerima informasi begitu saja tanpa analisis yang mendalam. Ini membantu dalam menghindari penipuan, propaganda, atau informasi yang tidak akurat.

  1. Peningkatan Kreativitas: Bernalar kritis juga mendorong seseorang untuk berpikir di luar kebiasaan, mengajukan pertanyaan, dan mencari solusi yang inovatif.
  2. Mengatasi Informasi yang Berlebihan: Di era digital, kita dibanjiri oleh informasi. Bernalar kritis membantu kita untuk memilah informasi yang relevan, valid, dan bermanfaat dari yang tidak penting atau menyesatkan.
    Secara keseluruhan, bernalar kritis adalah keterampilan yang esensial dalam menghadapi tantangan di berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga kehidupan pribadi.

Peran guru dalam menumbuhkan nalar kritis siswa

  1. Menghargai pendapat siswa dengan memberikan apresiasi saat berhasi menyampaikan gagasan atau menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan.
  2. Mengajak anak mencari alternatif solusi atas sebuah pertanyaan, melihat berbagai perspektif, lalu mengolahnya.
  3. Libatkan siswa dalam penyelesaian masalah kontekstual
  4. Biasakan siswa mencari informasi dari berbagai sumber dan membandingkannya dengan sumber lain

Model Pembelajaran untuk meningkatkan bernalar kritis siswa

  1. Problem based learning
  2. .Project based learning
  3. .Studi kasus
  4. Kontekstual
  5. SOLE
  6. Pendekatan STEM/STEAM

ACN/PRAY/RED

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles