ACTUALNEWS.ID JAKARTA, 8 November 2024 — Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI, A. Yulianto, mengusulkan agar perusahaan aplikasi transportasi online mempublikasikan “black box” atau algoritma pengaturan tarif mereka kepada BPKN dan otoritas pemerintah terkait. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan bahwa tarif yang diterapkan adil bagi konsumen serta mitra pengemudi aplikasi.
Pernyataan ini disampaikan Yulianto dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Center for Digital Future (CDF) bekerja sama dengan Pulitzer Center di Jakarta pada Jumat lalu, 8 November 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perhubungan, Kementerian UMKM, serta perwakilan dari aplikator transportasi online, komunitas ojek online (ojol), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan influencer media sosial.
Menurut Yulianto, transparansi algoritma pengaturan tarif penting untuk mencegah ketidakjelasan yang bisa merugikan konsumen maupun mitra pengemudi. “Konsumen dan mitra kerja aplikasi harus mendapatkan informasi yang transparan mengenai bagaimana tarif ditentukan, sehingga mereka bisa menilai apakah tarif tersebut wajar,” ujarnya.
Seiring meningkatnya penggunaan transportasi online di Indonesia, transparansi dalam pengaturan tarif menjadi sorotan publik. Yulianto berharap kerja sama antara regulator dan aplikator dapat menciptakan sistem tarif yang lebih adil dan berkelanjutan.ACN/Indah/RED