Saturday, February 15, 2025

Khawatir Timbulkan Polusi Udara, Warga Marunda Minta Pengurukan Lahan dengan Sampah Dihentikan

ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Pengurugan area lahan kosong di wilayah RW 003 Kelurahan Marunda oleh pemiliknya menjadi sorotan masyarakat setempat. Pasalnya lahan tersebut di urug dengan tanah lumpur bercampur sampah, mengakibatkan bau tak sedap serta mengancam kesehatan dan kenyamanan warga.
Warga khawatir jika pengerjaan pengurugan itu tetap diteruskan, selain menimbulkan bau tak sedap juga menimbulkan dampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan warga. “Warga tidak melarang pemilik lahan menguruk area lahan miliknya, tapi pengurugan yang demikian itu akan menimbulkan polusi udara dan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat,” ujar seorang warga RT 002 RW 003 Marunda,” Jumat (14/2/2024) seraya meminta identitasnya tidak disebutkan.
Dia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta dan khususnya kepada Camat Cilincing dan Lurah Marunda untuk memanggil pemilik lahan serta menghentikan kegiatan pengerjaan pengurugan dengan tanah lumpur bercampur sampah. “Kami hanya meminta agar pemilik lahan ketika mengurug area lahan miliknya itu tidak merugikan masyarakat. Itu haknya, tapi jangan mengotori lingkungan dan merugikan masyarakat,” katanya.
Kekhawatiran yang sama juga diungkapkan warga pemilik usaha tambak ikan disekitar area lokasi tanah yang tengah di urug. Mereka khawatir dampak urugan bisa menimbulkan dampak kimiawi bagi kelangsungan dan kesehatan ikan yang diternakkan.
“Kami meminta kepada Pemprov DKI Jakarta secepatnya menghentikan pengerjaan pengurugan itu. Pemerintah wajib melindungi wargannya dari ancaman polusi udara, menjadikan lingkungan yang bersih serta menjaga kenyamanan dan kesehatan warga,” ujarnya.
Pada akhir Januari dan awal Februari lalu, Jakarta diguyur hujan ekstrim dan mengakibatkan banjir di hampir semua wilayah Jakarta. Bagi warga Marunda, khususnya di RT 002, mereka masih dihantui kekhawatiran akibat tingginya debit air di Kali Bogor. Dan hingga Kamis (6/2/2025) sejumlah warga masih mengungsi di Pos Sekretariat RT 002 RW 003 karena air belum surut sepenuhnya.
Selain itu, para pemilik tambak ikan juga mengeluhkan kondisi ini, karena tambak mereka masih terendam dan mengancam keberlangsungan usaha mereka. Masalah utama belum surutnya air ini diduga akibat saluran Kali Bogor yang tersumbat tanah, berikut pengerukan lahan kosong yang menghambat aliran air menuju laut menjadi terhambat.
Warga berharap instansi terkait segera melakukan pengerukan tanah dan normalisasi Kali Bogor tanpa menunda-nunda Mereka juga meminta aparatur Kelurahan Marunda untuk lebih aktif dalam monitoring wilayah guna mencegah banjir yang lebih parah.
Pihak Kelurahan Marunda diminta untuk tidak berdalih bahwa masalah sampah pada area lahan yang diurug tersebut menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemprov DKI Jakarta. Warga berharap transparansi dari pihak terkait dalam menangani masalah ini, mengingat dampaknya yang sangat merugikan masyarakat.
(Rosid)

ACN/RED

Related Articles

[td_block_social_counter facebook="#" twitter="#" youtube="#" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]

Latest Articles