Foto,ACN, Tampak dlm gbr ; Ketua Umum JKB/Praka 08 Eta Wiwid dan Penasehat bersama DPW dan DPD se-DKI Jakarta
ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta memang belum ditentukan KPU Jakarta, sebab pendaftran calon kepala daerah tersebut belum dibuka oleh KPU Jakarta.
Diketahui sebelumnya sudah banyak beredar nama nama untuk menduduki bacalon gubernur DKI Jakarta saat ini. Seperti Ridwan Kamil, Basuki Tjahya Purnama (Ahok), Anies Baswedan, Tri Risma Harini dll.
Menyikapi itu, Eta Wiwid selaku Ketua Umum JKB (Jembatan Kemajuan Bangsa) mengungkapkan JKB belum menentukan sikap dukungannya terhadap tokoh-tokoh yang beredar sekarang. Termasuk Pemilukada, Pemilu Walikota/Pemilu Bupati se Indonesia.
“Nanti, ya. Kita tunggu Rakernas (Rapat Kerja Nasional) dan dilanjutkan Rakerwil (Rapat Kerja Wilayah/Provinsi) terlebih dahulu,” ucap Wiwid yang didampingi Penasehatnya Robert Siagian, dibilangan Menteng Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2024).
Masihnya, setelah ada ketetapan resmi KPU (Komisi Pemilihan Umum) para calonnya, baru kita akan kompilasi dan mengodok melalui Rakernas dan Rakerda se-Indonesia.
“Setelah penetapan KPU, calon-calonnya baru kita bahas kemudian,” tukasnya.
Sementara itu, Robert Siagian Penasehat JKB memberikan masukan dan saran terkait para masing masing para tokoh yang sudah ditetapkan KPU dan itu menjadi penilain tersendiri untuk kemajauan bangsa dan negara.
“Para calon akan di uji soal ketokohannya dari beberapa unsur. Baik dari tingkat kualitas, kuantitas yang mumpuni serta track recordnya. Khusus DKI jakarta ada perbedaan karena Jakarta sudah jadi DKJ (Daerah Khusus Jakarta), makanya harus ada pembahasan spesifik terkait calon,” ungkapnya.
Robert juga harus berhitung secara politik baik dukungan partai maupun kedekatan dengan pemerintahan pusat, “Apakah sejalan dengan pemerintahan pusat atau tidak,” tandasnya.
Sebab, alasannya, bila tidak ada dukungan dari pusat, dapat dipastikan calon tidak akan menang. Karena rakyat sudah mulai cerdas.
“Kolaborasi program dan visi misi harus sejalan dengan pemerintahan pusat. Bila tidak, niscya bisa menang,” tutupnya
AN/Tim/Red