Thursday, February 13, 2025

ISPE 2025, Hardini Puspasari: Program DESALOKA untuk Indonesia

ACTUALNEWS.ID Jakarta – Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2025 adalah pameran terbesar di Indonesia yang berfokus pada pengadaan barang dan jasa berkelanjutan. Hadir kembali acara pameran pengadaan pemerintah berkelanjutan pertama di Indonesia.

Acara ini juga menghadirkan seperti pameran Produk, business Matching, seminar Nasional, procurement Awards, UMKM Empowerment dan Startup Summit.

ISPE 2025 mengusung tema “Mendorong Pengadaan Berkelanjutan Melalui Transformasi Digital dengan Meningkatkan Kualitas Produk Dalam Negeri, Efisiensi UMKM, dan Optimalisasi Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa”, yang menyoroti pentingnya penggunaan produk dalam negeri, pemberdayaan UMKM, dan inovasi dalam proses pengadaan yang transparan dan efisien.

Acara ini diadakan oleh Asosiasi Katalog Elektronik Nasional (AKEN) dan bertujuan untuk mempertemukan penyedia barang dan jasa dengan pejabat pengadaan dari berbagai instansi pemerintah, BUMN, BUMD, serta sektor swasta.

Acara ini dihadiri juga oleh lebih dari 2.000 pengunjung, termasuk pejabat pengadaan, pemangku kepentingan e-katalog, serta pelaku usaha dari berbagai sektor.

ISPE 2025 menjadi tempat yang ideal untuk mempromosikan produk, membangun jaringan, dan memperluas jangkauan bisnis di bidang pengadaan berkelanjutan.

Dalam kesempatannya, Hardini Puspasari turut menyampaikan bahwa saat ini pada acara Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2025 yang dalam hal ini saya di kadin sebagai ketua komite tetap perencanaan infrastruktur dan pembiayaan pembangunan yang mana tentunya hari ini banyak kontribusi daripada anggota kadin, yang mengikuti dan meramaikan program ini maka dari itu penyelenggara memberikan apresiasi sertifikat kepada kamar dagang indonesia (kadin).

“Dan dalam hal ini saya sebagai pengurus kadin pun, turut mengikuti acara pameran ini sebagai peserta pameran, yang dimana saya mempunyai program bernama Desaloka smart village, yang dimana program ini juga sudah termasuk umkm, yang dimana produknya bisa di transaksikan,”ucapnya.

Lanjut Hardini, dalam hal ini kita mengetahui bahwa kedepan potensi seperti ini banyak peluang. Sudah saatnya kita memberikan satu platfrorm yang memfasilitasi masyarakat yang ada di desa serta orang orang yang ada di desa yang dimana mereka sangat berpotensi komoditi yang dimiliki masing masing setiap daerah.

“Dalam hal ini, platform ini nanti akan mengangkat, yang mana mereka akan di fasilitasi dengan transaksi payment gade way dan ada juga transaksi digitalnya. Saya rasa program ini sangat luar biasa karena 83.000 ribu desa yang ada di indonesia, yang man masih ada 4700  desa yang masih belum mempunyai esistensi,”ujarnya.

Hardini melanjutkan, di Desaloka snart village ini ada tiga langkah yang akan dilakukan yaitu menyiapkan listrik di desa yang masih belum memiliki listrik, dengan membangun smart sistem dan kedua masih ada desa baru yang belum tercover internet, itu masih ada 32 ribu desa, jadi kita kasih yang belum tercover yaitu internet, dimana nanti ada satu platform yang bisa memfasilitasi transaksi, komunikasi antar desa.

“Dan yang paling luar biasa yaitu platform Desaloka itu ada berupa mikro smart sistem buat listrik, market pkace, e wallet, point man gade way, sudah itu ada e-comerce nya dan ada juga paimen service sama simpan pinjam untuk mendapatkan pinjaman, uang projek segala macam itu bisa dari situ tetapi secara digitalisasi desa,”tuturnya.

Hardini menambahkan, jadi banyaknya di Indonesia itu potensinya pakai google, pakai gmail, yang dimana dengan idn itu nantinya bisa dengan atas nama produk yang bersangkutan dengan menggunakan identitas di indonesia, dengan Ain nama platformnya dan @id itu di indonesia, yang dimana ini bisa menjadi brosur, bisa dinaikan ke website dan langsung bisa ngelink ke platformnya sehingga mempermudah orang yang mempunyai identitas ini.

“Dengan itu bisa untuk berjualan dan cvnya ada disitu, dia punya kredensial juga ada disitu dikarenakan umkm ini, yang utama untuk dapat fasilitas pembiayaan, jadi semisalkan mereka terikat disini, dari lembaga yang akan memberikan pembiayaan itu dan akan mudah melihat profilling dari masing masing perorangannya maupun produknya,”tambahnya.

Harapan kami kedepan adalah saat ini, pertama Indonesia itu bagaimanapun juga base bond ekonominya adalah sektor umkm. Umkm saat ini sudah mulai bertumbuh dengan baik, tetapi umkm yang dari basic desa desa ini penuh sekali difasilitasi dan dimobilisasi itu melalui satu platform yang mana bisa mengajarkan mereka ke pc building bagaimana mengpackaging produk.

“Dan banyaklah kegiatan yang akan bisa dilakukan dalam hal memberikan inspirasi keep building, pembiayaan maupun packaging, marketing melalui program desaloka ini,”tutupnya.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari platform DESALOKA dalam pengadaan barang dan jasa berkelanjutan terbesar di Indonesia.ACN/Indah/RED

#Hardini Puspasari, S.SOS, M.SI.

#Ketua Komite Tetap Perencanaan Infrastruktur dan Pembiayaan Pembangunan

Related Articles

[td_block_social_counter facebook="#" twitter="#" youtube="#" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]

Latest Articles