ACTUALNEWS.ID Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025. Rapimnas Kadin 2025 mengusung tema “Bergotong Royong Memperluas Lapangan Kerja untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Indonesia. Upaya pemerintah untuk mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya mendapat sambutan positif dari KADIN Indonesia.
Di sektor pangan, Pemerintah juga menekankan pentingnya membangun ketahanan pangan nasional. Agenda ini dihadiri oleh pengurus Kadin dari berbagai daerah, perwakilan asosiasi sektor usaha, serta sejumlah tokoh nasional dari unsur pemerintah dan legislatif. di Park Hyatt, Jakarta, pada Senin (1/12/2025).
Hardini Puspasari selaku Ketua Komite Tetap Perencanaan Infrastruktur dan Pembiayaan Pembangunan KADIN Indonesia menegaskan bahwa sebagai mitra strategis Pemerintah, KADIN Indonesia siap mendukung setiap program Pemerintah.
“Presiden Prabowo Subianto telah meminta semua pihak untuk membangun hubungan yang solid. Sebagai mitra strategis, KADIN Indonesia siap mendukung Pemerintah dimana saat ini Presiden Prabowo membuka seluas-luasnya program ketahanan pangan,”tegas Handini, saat ditemui disela-sela kegiatan Rapimnas KADIN Indonesia, Senin (1/12/2025), di Park Hyatt Jakarta.
Hardini menambahkan, Ditengah pesatnya teknologi digital dan Artificial Intelegensi (AI), yang dimana transformasi digital dan Al perlu dilakukan dan tantangannya, AI dan crypto sebagai produk digital harus dijawab oleh para pengusaha di Indonesia, karena dengan adanya AI dan crypto, komoditi yang tengah dikembangkan oleh pemerintah, maka komoditi pangan digital ini bisa dijadikan sebagai Real-World Asset.
“Kita bisa menciptakan inovasi pembiayaan yang bisa diperoleh dengan Real-World Asset dengan mengeluarkan poin base atau tokenisasi dari token pangan digital. Tak hanya untuk pangan digital, Real-World Asset ini juga bisa digunakan dalam hal hasil manufaktur maupun properti. Hal ini akan memperkuat ekonomi Indonesia ke depan sehingga akan menyerap lapangan kerja yang besar,”ujar Handini.
Ia berharap Real-World Asset ini bisa disambut dengan baik, bukan dengan rasa takut tetapi kita harus mempersiapkan diri dan menangkap peluang yang sangat luar biasa.
“Transformasi digital dan tantangannya harus kita jawab. Ke depan, mau atau tidak mau, kita harus bisa memahami dunia AI, transformasi digital dan crypto,”tutupnya.ACN/indah/RED
