Saturday, August 23, 2025

FPMI Meminta Agar KBRI Ryad Membantu Proses Pemulangan Darmi Yang Diduga Ada Oknum Staffnya Bermain

ACTUALNEWS.ID, Pekerja Migran Indonesia ( PMI) di Arab Saudi asal kabupaten Tangerang bernama Darmi ( 48) saat ini sedang memohon untuk bisa pulang ke tanah air melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI) di Ryiad, Arab Saudi.

Terhembus kabar bahwa Darmi dimintai beban biaya tiket sebesar SR. 2511.32 atau sekitar RP 9.703.776. Dan biaya denda igomah sebesar SR.1023 atau sebesar Rp.3.952.886.

“Permintaan uang itu agar dikirim oleh PMI maupun keluarganya di Indonesia ke Rekening Al Rajhi Bank Cabang Ergah, Riyadh Saudi Arabia atas nama Indonesia Embassy, Nomor rekening SA0580000xxxxxxxxxxx,” kata Marnan Sarbini selaku Ketua DPD FPMI ( Forum Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ).

Perlu diketahui, penanganan Darmi ini dikuasai oleh Adv.Tuti Susilawati, S.H,.M.H. Selaku Ketua Perburuhan BPPH MPW DKI Jakarta dan Managing Partner’s TSA & Partner’s dalam pendampingannya.

Menurut Marnan,
Darmi telah habis kontrak selama 2 tahun namun pihak majikan atau pihak sarikah ( agen tenaga kerja Arab Saudi) tidak memulangkan ke tanah air.

Hal hasil, akhirnya Darmi kabur ke KBRI. Kemudian diproses kepulangannya oleh pihak KBRI, dan Darmi dimintai biaya uang tiket yang kemudian di transfer oleh keluarga Darmi dari Indonesia sesuai permintaan tanggal 1 Maret 2021.
Namum sampai dengan saat ini Darmi belum kembali ke Indonesia, dan kemudian pihak KBRI kembali meminta biaya denda Iqomah.

“Ya, pihak kekuarga belum memenuhi biaya i lantaran ketidak mampuan ekonomi,” ungkap Marnan.

Sementara itu,
Tuti Susilawati menambahkan, kami juga telah mengirimkan surat kepada Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang tertanggal 5 Juli 2021 perihal permohonan pemulangan Darmi ke tanah air.

Kami menyadari kasus Darmi bukan negara yang mempersulit tapi seperti ada indikasi dan dapat diduga pihak staff KBRI Riyadh yang mempersulit proses darmi kembali pulang ke indonesia.

“Kami menduga ada oknum staff KBRI di Ryad yang mencari keuntungan pribadi” tukasnya.

Keyakinan Tuti terkait ada oknum yang mencari keuntungan, di ceritakannya, Tuti telah mendapatkan kejelasan melalui via telephone ke KBRI, bahwa Darmi menggunakan Visa Ziarah atau kunjungan, namun ketika saya tanyakan minta tolong diberikan bukti visa kunjungannya, pihak yang menelpon saya tersebut, staff KBRI red-, belum juga mengirimkan bukti visa kunjungan yang mereka jelaskan,” terangnya.

Tim/Rbt Red

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles