ACTUALNEWS.ID, Jakarta — Tokoh Toleransi Prof Dede Rosyada mengatakan, pemimpin agama Paus Fransiskus merupakan tokoh spiritual dan teladan moral bagi seluruh umat Katolik di dunia.
Menurut mantan Ketua FKUB DKI Jakarta itu meskipun Paus Fransiskus telah wafat, namun teladan dan ajarannya tentang nilai kesederhanaan, perdamaian dan mencintai kaum miskin akan terus hidup dan menjadi pedoman bagi seluruh umat Katolik.
“Pertama, beliau patut diteladani soal kesederhanaannya, ketika berkunjung ke Indonesia, sebagai seorang kepala negara yang sekaligus pemimpin Agama di dunia, beliau memilih menginap di kantor kedutaan Vatican,” kata Prof Dede dalam keterangannya, Minggu (27/4/2025).
Dia menilai kesederhanaan Paus Fransiskus patut diteladani oleh para pemimpin politik dunia. Selain itu, Paus dikenal sebagai pemimpin spiritual umat Katolik sedunia, tetapi juga adalah figur moral dunia yang membawa pesan kasih, perdamaian, dan solidaritas universal
“Itu kesahajaan yang luar biasa yang patut diteladani oleh para pemimpin politik di dunia,” ujarnya.
“Kemudian Paus juga sebagai peimpin agama, beliau sangat peduli pada kelompok marginal, kaum terpinggirkan, dan itu jarang dilakukan oleh para pemimpin dunia untuk sebuah dedikasi yang tulus, tidak beretndensikan politik, dan juga bukan untuk cari popularitas, tapi semata untuk kemanusiaan,” sambungnya.
Prof Dede juga menyoroti kepedulian Paus Fransiskus terhadap perang Palestina dan Israel. Paus meminta kepada pemimpin dunia untuk mengimbau kepada Israel untuk menghentikan melakukan Genosida di Gaza.
“Ketiga, sebagai pemimpin dunia, baik pemimpin agama maupun politik, beliau salah satu, kalau tidak satu-stunya yang setiap hari menghimbau pada para pemimpin dunia untuk Israel menghentikan genosida di Gaza Palestina. Kalau untuk umat katoliknya saja, berapa sih pengikut katolik yang berada di Gaza, di sana juga ada kelompok kristen ortodox, kristen Arab, dan di sana juga terdapat banyak umat Islam, tapi beliau tidak henti-hentinya menyuarakan kedamaian dan terus menghimbau agar Israel segera menghentikan genosida di palestina ini,” ucapnya.
Prof Dede ingat persis pesan Paus Fransiskus tentang perdamaian. Bahwa saatnya harus membangun jembatan perdamaian dengan sesama yang nantinya terbuka untuk hidup berdampingan secara damai.
“Ini sudah terbukti saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia dan memberikan ceramah di Masjid Istiqlal Jakarta yang dihadiri oleh seluruh ulama. Itu berarti sudah saatnya untuk hidup damai dalam perbedaan,” ucapnya.
Menurutnya, sangat tepat dengan orientasi kepemimpinan Paus yang terus mengkampanyekan kedamaian dan toleransi.
“Oleh sebab itu, kita sebagai bagian datri gerakan toleransi dan kedamaian ini mengharapkan, agar penggantinya nanti juga akan memiliki fokus dan orientasi yang sama, sehingga dunia akan semakin damai dan toleransi beragama di antara umat beragama, akan semakin terbian dengan baik,” tuturnya
ACN/RED