Friday, November 7, 2025

Delipiter Lase Tekankan Peran Museum sebagai Rumah Bersama pada Pembukaan HUT ke-30 Museum Pusaka Nias

Delipiter Lase, S.E., M.Pd (kiri) bersama sejumlah tokoh masyarakat Kepulauan Nias membuka secara resmi Hari Ulang Tahun ke-30 Museum Pusaka Nias yang ditandai dengan pemukulan koko (alat musik tradisional Nias)

Actual News, Sumatera Utara — Acara pembukaan resmi Hari Ulang Tahun ke-30 Museum Pusaka Nias berlangsung meriah di halaman utama Museum Pusaka Nias, Kota Gunungsitoli, Jumat (7/11/2025). Kegiatan ini menandai dimulainya rangkaian perayaan besar yang mengusung tema “Museum Milik Bersama: Menghidupkan Warisan dan Menggerakkan Generasi.”

Acara dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong tradisional (koko), disertai beberapa kata sambutan mewakili Yayasan Museum Pusaka Nias dan sambutan Kepala Daerah se-Kepulauan Nias yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Gunungsitoli serta penampilan tari penyambutan khas Nias yang menggambarkan semangat kebersamaan dan rasa syukur. Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat pemerintah daerah, pengurus Yayasan Pusaka Nias, tokoh agama dan adat, akademisi, serta pelajar dan mahasiswa dari berbagai wilayah Kepulauan Nias.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Panitia HUT Museum Pusaka Nias ke-30, Delipiter Lase, S.E., M.Pd., yang juga merupakan Rektor Universitas Nias, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas perjalanan panjang museum yang telah menjadi simbol pelestarian sejarah dan identitas masyarakat Nias. “Hari ini bukan sekadar perayaan usia museum, tetapi momentum untuk menegaskan kembali bahwa museum adalah rumah bersama, tempat kita belajar tentang masa lalu, menumbuhkan kesadaran budaya masa kini, dan menginspirasi generasi masa depan,” ujar Delipiter Lase dalam kata pengantarnya.

Ia menambahkan, keberadaan Museum Pusaka Nias selama tiga dekade menjadi bukti nyata komitmen masyarakat Nias dalam menjaga warisan leluhur. “Kita patut berbangga karena museum ini tidak hanya menyimpan benda-benda bersejarah, tetapi juga menjadi ruang edukasi yang hidup. Melalui kegiatan seperti ini, kita menggerakkan generasi muda untuk mencintai dan melestarikan nilai-nilai budaya Nias,” lanjutnya.

Sebagai salah satu bentuk kolaborasi lintas lembaga, perayaan HUT ke-30 Museum Pusaka Nias juga melibatkan berbagai unsur, termasuk tokoh pemerintahan se-Kepulauan Nias, akademisi dari Universitas Nias, tokoh adat, dan komunitas budaya. Beragam kegiatan akan digelar selama perayaan, di antaranya lomba penulisan esai tingkat mahasiswa se-Kepulauan Nias, lomba bercerita Hikayat Nias, lomba famano-mano, lomba mewarnai tingkat TK, lomba mengarang lagu, pameran budaya, serta pentas seni tradisional.

Acara pembukaan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Kehadiran para tamu undangan, termasuk para tokoh masyarakat dan pelajar, mencerminkan semangat kebersamaan dalam menghidupkan kembali warisan budaya Nias yang kaya dan sarat makna.

Mari bersama menjadi penjaga, pengembang, dan juru bicara budaya Nias di era digital ini; bukan hanya untuk hari ini tetapi untuk masa depan yang masih akan panjang.” tutup Delipiter Lase.

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles