ACTUALNEWS.ID Jakarta – Seiring dengan terbitnya Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: KP-DJPL 323 Tahun 2025 tentang Penetapan Kurikulum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Kelaikan Peti Kemas tanggal 9 Mei 2025, Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL) Jakarta langsung tancap gas berkolaborasi dengan Global Inspeksi Sertifikasi (GIS) melaksanakan diklat Surveyor untuk kebaikan peti kemas.
Hal ini merupakan impelementasi dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2022 tentang Kelaikan Peti Kemas dan Berat Kotor Peti Kemas Terverifikasi.
Dalam beleid itu diamabatkan bahwa Pemeriksaan, Pengujian, dan Persetujuan Kelaikan Peti Kemas dilakukan oleh Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal, atau Surveyor Badan Klasifikasi ataupun Badan Usaha yang memperoleh Penetapan dari Menteri serta sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan di bidang Kelaikan Peti Kemas yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
Pada angkatan pertama ini, peserta berjumlah 17 orang berasal dari PT. Global Inspeksi Sertifikasi (GIS) dan ASDEKI.
Diklat dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal 16 – 20 Juni 2025 secara tatap muka bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut Jakarta dan praktik lapangan di depo container, dengan para tenaga pengajar yang profesional dan kompeten dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, praktisi dan akademisi.
Kepala BP2TL Jakart, Heru Widada, mengatakan Diklat ini sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan kompetensi dalam mendukung implementasi dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2022 tentang Kelaikan Peti Kemas dan Berat Kotor Peti Kemas.
Oleh karenanya, para peserta diklat yang merupakan angkatan pertama ini, dapat memanfaatkan momen bahagia ini untuk memperdalam ilmunya serta memahami secara menyeluruh aspek teknis, K3, sistem manajemen yg dirangkum dalam materi dan regulasi terkait inspeksi serta penilaian kelaikan peti kemas.
Menurut Ketua ASDEKI Jakarta, Abdul Yacub, kegiatan diklat ini baru pertama kali diadakan selama ASDEKI bediri, dan diharapkan kedepannya bisa menjadi acuan ASDEKI dalam mengadakan diklat yang lainnya bersama BP2TL dan GIS.
“Mengingat sertifikasi Diklat ini penting untuk menjadi syarat di dalam OSS nantinya,” ujarnya.
Perlu diketahui, Online Single Submission atau OSS merujuk pada sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik dan dikelola oleh Lembaga OSS.
Direktur GIS, Vera Marini menyampaikan Kegiatan ini akan terus kembangkan ke beberapa daerah seperti Surabaya, Semarang, Medan dan kota-kota besar lainnya.
Pada kesempatan diklat pertama itu, kegiatan praktek lapangan di lakukan di dua fasilitas depo, yaitu depo kontainer CCIS-CMA & CGM Cakung dan di depo Mitra Tangkas Nusatama Marunda.
Pada akhir pelaksanaan diklat, para peserta juga diuji oleh tim dari BP2TL dibawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di mana diharapkan para peserta mempunyai kompetensi yang meliputi kemampuan, keterampilan dan keahlian pemeriksaan, pengujian, dan persetujuan kelaikan petikemas.ACN/RED