ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, budaya, agama, serta ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Weh sampai Pulau Rote, yang dikenal dengan Nusantara.
Ada 3 kekuatan politik besar didalamnya, yaitu Islam, Nasionalisme, dan TNI-POLRI yang menjadi pondasi kokoh penopang tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam kesempatannya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengingatkan, jika Indonesia ingin maju kalau kita memegang teguh prinsip-prinsip kebangsaan.
Prinsip-prinsip kebangsaan Indonesia itu ada ditengah. Indonesia bisa stabil kalau ada ditengah.
Lebih lanjut Bang Zulhas mengatakan, TNI-POLRI harus kuat, tidak boleh bertengkar. Bersatu, kuat, kokoh, sebagai pondasi. Nasionalisme, Islam tradisional, modern, moderat, tengah.
Seluruh sejarah bangsa-bangsa tidak akan maju kalau didalamnya masih bersengketa.
Oleh karena itu PAN sebagai partai terbuka, tapi basis utamanya Islam tradisional, modern, tengah. Jadi kata kuncinya yaitu, Persatuan dan Kesatuan, serta Kebersamaan.
Apa yang disampaikan Bang Zulhas satu tarikan nafas dengan para pendiri bangsa (founding father) untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945.
Prinsip serta makna persatuan dan kesatuan harus dipegang teguh oleh seluruh komponen bangsa, terutama partai politik sebagai pemegang mandat rakyat dalam pengelolaan negara.
Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan yang harus dipegang teguh dimaksud sebagai berikut, prinsip Bhinneka Tunggal Ika, prinsip nasionalisme, prinsip kebebasan yang bertanggung jawab, prinsip wawasan nusantara, dan prinsip semangat persatuan untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi.
Ada tiga makna penting yang terkandung dalam persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia sebagai pondasi berbangsa dan bernegara yang perlu dilaksanakan bersama.
Pertama, Selalu menjalin rasa kepercayaan, kebersamaan, dan saling melengkapi antarbangsa demi menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Kedua, Selalu berupaya untuk dapat saling menghargai satu sama lain antarsesama bangsa yang berlandaskan rasa kemanusiaan sehingga dapat tercapai kehidupan yang serasi dan harmonis.
Ketiga, Selalu menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, saling tolong menolong, serta nasionalisme antarbangsa yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan adanya persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat dan kokoh, Insya Allah Indonesia bisa mewujudkan cita-citan Proklamasi Kemerdekaan 1945 dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan gemilang dan penuh harapan.
ACN/Rbt(LuNas)/Red