ACTUALNEWS.ID, Jakarta—Sosok inspiratif datang dari Field Relation and Security Manager PT Medco E&P Malaka Hendarsyah yang saat ini sedang mengemban amanah penugasan kepada masyarakat Aceh Timur.
Ia mengatakan momentum baik punya kesempatan bisa mengabdi dan berkarya kepada masyarakat Aceh. Sebab, ia memiliki kedekatan hubungan emosional karena lahir di Kota Langsa hingga kelas IV SD karena ikut orang tua.
Menurut undang-undang pemerintah Aceh bahwa setiap yang lahir dan memiliki keturunan Aceh secara otomatis dianggap sebagai putra daerah walaupun saya adalah dari Suku Minang.
Pada saat perusahaan memberikan penugasan langsung direspon secara positif. Ia menganggap penugasan tersebut sebagai pengabdian yang mulia.
Hendarsyah menjelaskan ada prestise dan kepuasan batin tersendiri yang dirasakan. Bisa berbaur dan melebur secara langsung dengan masyarakat Aceh. Bahkan ia sudah dianggap seperti anak putra daerah, ungkapnya di Kedai Kopi Aceh, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2023).
Sosok Hendarsyah tampil sederhana, bersahaja, ramah dan low profile serta mudah bergaul kepada siapapun.
Ia sangat terkesan akan keramahan dan kebaikan masyarakat Aceh selain dikenal agamis dengan sebutan sebagai kota Serambi Mekah.
Ada berbagai macam kegiatan corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang digulirkan untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat seperti bedah rumah warga melalui pemerintah desa, padi organik yang dikerjakan oleh kelompok tani dan pemberian beasiswa kepada pelajar.
Hendarsyah berharap masyarakat Aceh makin sejahtera, maju dan berkembang. Sebab, ada banyak tokoh dari Aceh yang memiliki jasa besar terhadap Indonesia seperti Tjoetk Nya Dhien, Teuku Umar, Tjoet Mutia, yang diakui oleh negara sebagai pahlawan nasional atas jasa perjuangan melawan penjajahan Belanda. Masjid Tjoet Mutia di daerah Menteng, Jakarta Pusat dan Jalan Teuku Umar menjadi bukti nyata kontribusi tokoh yang berasal dari Aceh
Ia menganggap pekerjaan yang dilakukan saat ini bukan semata-mata karena tanggung jawab melainkan sebagai ibadah, pengabdian dan darma bakti kepada kampung halaman dimana ia dilahirkan.
Kemudian, saya sangat bangga dan apresiasi dengan masyarakat Aceh yang tergolong agamis, humanis, saling menghargai dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.
ACN/RED