Thursday, December 12, 2024

De’Bejis Community Hadiri Seminar Peringatan Hari Perempuan yang di Selenggarakan oleh Komunitas Gaung Perempuan

ACTUALNEWS.ID, DEPOK – Komunitas GAUNG PEREMPUAN yang diprakarsai oleh 4 (empat) orang aktivis perempuan yaitu Olivia Don Bosco, Rima Patrisia, Mitha Layuk, Detti Artsanti. Sejak didirikan tanggal 7 Februari 2023 lalu Komunitas Gaung Perempuan telah bergerak maju menyampaikan Visi Misinya yaitu Perempuan Indonesia berdaulat atas dirinya, kehidupannya, wilayah hidupnya, masyarakat dan negara dalam rangka mewujudkan cita cita perempuan Indonesia yang setara, berdaulat, mandiri dan bermartabat.

Hari ini bertepatan dalam rangka peringatan “Hari Perempuan” Komunitas Gaung Perempuan menggelar Seminar dengan Tema “Mendorong Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pemenuhan Kualitas Hidup Perempuan. Yang dihadiri Dewan Pengawas BPJS Kesehatan ibuInda Deryanne Hasman, S.H., M.M, Dinda Kinanti dari BPJS Ketenaga Kerjaan, Ketua UMKM Depok Puri Purwanti, Ketua Umum De’Bejis Community, Para Kader Kader Posyandu wilayah Beji, Ketua Komeng Pemuda Pancasila PAC Beji dan para Srikandi De’Bejis Community. Acara berlangsung lancar sukses dimulai pukul 09.00 WIB yang berlokasi di Kafe Bang Jack Jalan Bedeng Kp. Rawakalong RT.003/010 Grogol Kec. Limo Depok. Minggu (12/03).

Dalam keterangannya kepada awak media Actual News, salah satu penggagas berdirinya Komunitas Gaung Perempuan Olivia Don Bosco mengatakan, “Komunitas Gaung Perempuan ini berdiri karena gagasan 4 orang aktivis 98 yaitu saya sendiri Olivia, Detti, Tata, dan Rima. Berawal dari seringnya kita bertemu, ngobrol pasca pandemic, kebetulan Detti dari Komnas Perempuan. Pasca pandemic kita melihat banyak kasus – kasus yang kita dapat dari sisi sosialnya maupun pemerintahannya kurang touching langsung ke bawah,” paparnya. Lalu kita coba membangun satu organisasi yang memang sifafnya sosialisasi dan edukasi untuk perempuan.
Akhirnya langsung kita buat program kerja jangka pendek dan jangka penjangnya. Mengenai legalitas kami sedang proses menuju kesana, karena sejak awal dibentuk tanggal 7 Februari 2023, target kita dalam enam bulan ini adalah mengenalkan Gaung Perempuan ke masyarakat terlebih dahulu. Buat apa kita melegalkan kalau orang orang belum mengenal organisasi ini. Dalam waktu 2 (dua) hari ini kami melakukan kegiatan yang berkaitan dengan isu stunting, kemarin di Rawamangun yang menjadi tamu nya adalah Lurah, Ketua UMKM, Jasa Wisma, dan Posyandu semua yang tergabung dalam pelayanan masyarakat untuk wanita. Untuk hari ini kami berada di Kota Depok khususnya untuk wilayah Beji,” ujar Wanita kelahiran Blasteran Flores dan solo ini.

Sementara itu Detti Artsanti yang memberikan pengantar seminar mengenai ‘Kualitas ketahanan keluarga sebagai salah satu pendekatan menurunkan resiko stunting’. “Kami ingin bersama-sama mendiskusikan dengan ibu dan Bapak terkait bagaimana kita berupaya mendorong percepatan penurunan stunting di Indonesia khususnya wilayah Jawa Barat. Dari data Kementerian yang telah dipublikasikan Jawa Barat menempati posisi ke dua setelah Jawa Tengah itu artinya kasus stunting di wilayah Jawa Barat itu masuk ketegori cukup tinggi. Faktor inilah sehingga kami dari Gaung Perempuan mencoba untuk mengambil isu Stunting sebagai bagian dari tanggung jawab kita bersama. Bagaimana kita dapat meminimalisir anak yang lahir stunting dalam konteks pencegahannya dari 3 aspek yang perlu kita lihat yaitu aspek pencegahan, penanganan dan pemulihan. ‘Dengan melihat pada akar permasalahannya diharapkan kita dapat mencegah terjadinya anak lahir stunting’ ujar Detti dalam pengantarnya dalam diskusi tersebut.

Dalam informasi yang disampaikan oleh beberapa peserta yang hadir, disampaikan bahwa khususnya di Beji sendiri sudah ada penanganan anak stunting dengan memberikan makanan bergizi serta edukasi orang tua.
Hadir pula perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan, Ibu Dinda Kinanti. Dalam paparannya disampaikan pentingnya perempuan saat ini mendapatkan perlindungan jaminan sosial khususnya jaminan sosial ketenagakerjaan. Apalagi di daerah Beji sendiri kurang lebih sekitar 800 perempuan adalah merupakan pelaku usaha menengah kebawah (UMKM).

(Melly)

Related Articles

[td_block_social_counter facebook="#" twitter="#" youtube="#" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]

Latest Articles