ACTUALNEWS.ID. DEPOK – Jeritan suara hati yang cukup memilukan Warga Limo RT. 06 RW. 02 Kelurahan Limo Kecamatan Limo Kota Depok yang tanahnya terdampak Proyek Strategis Nasional Pembangunan Jalan Tol Cijago Seksi 3 yaitu Abdullah Goap yang hingga saat ini tanahnya belum mendapatkan pembebasan karena terlambatnya proses pemberkasan data di BPN Kota Depok. Jumat (21/10).

Disela sela kesibukannya Abdullah Goap memberikan keterangan kepada awak media Actual News.id berada di kediamannya mengatakan, “Saya Abdullah Goap Warga Limo asli RT. 06 RW.02 yang lahir disini 50 tahun lalu. Disini tanah saya ada 3 bidang pertama seluas 700 meter lebih, kedua seluas 671 meter yang dibawah (dekat tanah Lilin Suharlin) dan ketiga seluas 135 meter. Kebetulan tanah kita disini tanah adat. Seharusnya pihak pihak terkait bisa melihat kita penduduk asli tanahnya luas, logikanya induknya tanah saya orang beli 100 meter, 200 meter ke persilnya nya tanah saya. Sedangkan mereka yang nginduknya ke saya sudah dibebasin, ko ini yang biangnya malah belum, ada apa ini ??, ungkap Abdullah Goap penuh tanda tanya.
Kebetulan tanah saya tidak ada masalah kenapa belum juga dibebaskan, karena imbasnya sekarang masalah akses jalan sampai kemarin masih bisa tetapi kalau hujan seperti tadi pagi saya jatuh saat melewati jalan yang dipergunakan untuk lintasan alat alat berat proyek pembangunan tol. Saya benar benar sudah tidak nyaman kalau bicara ruginya banyak sayalah, terutama dampak dampak sosial, jalan dan akses kesana kemari kita susah,” bebernya penuh rasa pilu saat memandangi akses jalan dilingkungan rumahnya, kamis (20/10).
Saya sangat berharap dengan masalah ini pihak pihak terkait mendengar, perjuangannya sungguh sangat luar biasa, ada juga makam leluluhur yang harus kami pindahkan di atas tanah yang seluas 135 meter. Segeralah dibebasin tanah saya. Lawong ga ada masalah ko tinggal ngecek ke Kelurahan, dimana tanya orang orang sini. Pak Lurah sendiri tidak bisa menjawab tetap ke BPN BPN juga urusannya karena data data semua disana.
BPN harus berpikir punya rasalah kasian, bukan berarti saya pengen ngiba gini gini, tetapi saya hanya membela hak saya, haknya juga sangat jelas kok, ga usah dipersulit dimana mana orang tau semua. Saya sangat berharap ini semua segera ada tindak lanjutnya.
Sampai berita ini diturunkan awak media Actual News belum mendatangi Kantor BPN Kota Depok untuk meminta klarifikasi dari pihak terkait dan informasi berikutnya akan kami sampaikan lebih lanjut.
(Melly)
ACN/RED