ACTUALNEWS.ID, Jakarta. Aktivis pemuda Sandri Rumanama hari ini menghadirkan beberapa tokoh sekalas, Ir. Afriansyah Noor (Wakil Menteri Ketenagakerjaan), Prof. Marsudi W. Kisworo (Dewan Pengarah BRIN), Siruaya Utamawan (Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan), Budi Hartawan (Dirjen Binalavotas kemnaker) Ibu. Sri Hadayani (Deputi Penempatan Tenaga Kerja Asia Afrika BP2MI), Kombespol Dr. Herry Wijatmiko (Kabid Dokes Polda Metro Jaya), Dr. Benny Bandanajaya (Deputi Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek) Ir. Haidar Alwi (Tokoh Masyarakat) Imam Bogie Yudswara (Tokoh Masyarakat), Edwar Bisilianus (Ceo Nucleus Farma) serta Sekjen FSP FARKES Citra Prayitno.
Sederet nama nama ini dihadirkan Sandri Rumanama dalam suatu forum diskusi guna berbicara formulasi persoalan Pendidikan secara spesifik Pendidikan vokasional di bidang farmasi kesehatan dan ketenagakerjaan.
Dalam sambutannya Rumanama menganggap Indonesia kalah berkompetisi secara skill dengan negara negara lain dalam sektor ketenagakerjaan karena Pendidikan vokasional di Indonesia masih dikesampingkan.
Saat ditemui disela sela diskusi kegiatan Sandri Rumanama menjelaskan soal masih tertinggaknua Pendidikan vokasional di Indonesia dengan negara lain menjadi salah satu penyebabnya
“Kita ini berbeda dengan Jerman, atau negara tetangga kita seperti Taiwan serta China karena kita mengkesampingkan Pendidikan keterampilan dan lebih fokus pada Pendidikan teoritis atau akademik”. Jelasnya
Dalam kegiatan ini pun melahirkan beberapa gagasan, soal perubahan regulasi dalam merekrut pekerja, serta melatih tenaga kerja Indonesia untuk lebih bisa berkompetisi dengan tenaga kerja lain di luar negeri.
Selain itu kegiatan inipun telah dirilis kesimpulannya untuk di masukan ke presiden sebagai bahan pertimbangan dalam rimusan kebaikan presiden ditahun tahun mendatang
“Kami sedang merampungkan kesimpulan untuk menjadi rekomendasi ke presiden, dari diskusi hari ini” Jelasnya
ACN/RED