ACTUALNEWS.ID, Jakarta – Pemerhati Sosial Politik Cinta Negara Indonesia ( Sospol CNI), Heru Cipto Nugroho menanggapi terkait penomena politik yang terjadi di menjelang Pemilihan Presiden ( Pilpres ) tahun 2024 mendatang, pemberitaan diberbagai media massa semakin tersiar santer di mata publik,
Pasalnya beberapa Ketua Umum partai politik sudah mulai bermanuver dipertengahan tahun 2022 ini, salah satunya dengan membentuk poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di gagas oleh ketiga tokoh ketum Parpol diantaranya yaitu: Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP, Suharso Manoarfa.
Menurut Heru Cipto Nugroho biasa disapa Heru CN alias Heru Kumis, saat ditanya sejumlah awak media massa di Kantornya Tebet Raya Jakarta Selatan, Rabu ( 8/6/2022), bahwa Hajatan besar seperti pembentukan poros Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB) tersebut, tentunya sangat baik dan positif serta diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Namun lanjut Heru Cipto Nugroho begitu hajatan besar poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam rangka pelaksanaan Silaturahmi Nasional mengundang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (LBP)
dan Ketua Umum Organisasi Masyarakat Pendukung Jokowi (Ketum Ormas Projo) Budi Arie, pada hari Sabtu (4/6/2024). keduanya terlihat hadir memenuhi undangan tersebut.
Lanjutnya sehingga kehadiran keduanya yakni : Menko Marves LBP dan Ketum Ormas Projo, Budi Arie tersebut menimbulkan banyaknya pertanyaan pro dan kontra seluruh rakyat Indonesia.
“Adapun yang menjadi banyak pertanyaan publik yaitu : Apakah dibentuknya poros Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB ) ini, hanya karena adanya tekanan atau setingan ? Untuk memuluskan kendaraan politik salah satu pasangan kandidat Calon Presiden (Capres) 2024,” ujar Heru CN.
Lebih lanjut Heru Cipto Nugroho menegaskan kehadiran keduanya terutama Menko Marves LBP dan Ketum Ormas Projo, Budi Arie tersebut, dinilai membuat kecurigaan publik semakin nyata, bahwa seakan-akan sinyal dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang telah merestui pembentukan poros Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas oleh Ketum Partai Golkar, PAN dan PPP tersebut.
Lanjut Heru CN, sehingga bagi masyarakat di seluruh Indonesia kehadiran LBP dan Budi Arie Ketum Projo, semakin menguatkan tudingan atau Sinyal politik diberikan Istana untuk KIB, apapun alasannya yang dibuat oleh para tokoh Parpol, bahwa LBP dan Ketum Projo itu orangnya Bapak Presiden Jokowi, pastinya sulit dibantahkan,
“Oleh karenanya bagi saya selaku pengamat Sospol untuk memberikan pencerahan pada seluruh rakyat Indonesia dalam menyikapi adanya pertanyaan dan kecurigaan publik, pada tujuan pembentukkan poros KIB sedikit banyaknya saat ini sudah terjawab,” ungkapnya.
Selanjutnya Heru CN selaku pengamat sospol menambahkan bahwa usulan pendapat masyarakat haruslah dipertimbangkan, karena jika nanti ternyata dibentuknya KIB hanya untuk mendukung pasangan Capres 2024 Ganjar Pranowo – Erick Tohir pastinya ketiga Parpol penggagas KIB punya konsekwensi bisa saja akan dijauhi pemilih.
“Tapi sebaliknya apabila KIB dibentuk untuk mendukung pasangan Anies- Zulhas karena Anies mewakili Pulau Jawa dan Zulhas mewakili Luar Pulau Jawa, kemungkinan Ketiga Partai Penggagas KIB tersebut semakin besar pendukungnya,” pungkasnya.
ACN/RED
Editor : (ICHSAN)