ACTUALNEWS ID, Jakarta – Dalam momentum peringatan Sumpah Pemuda, sejumlah tokoh nasional menggelar diskusi bertajuk “Dengan Semangat Sumpah Pemuda Kita Dukung Pemerintahan Prabowo Memberantas Korupsi dan Reformasi Polri” yang berlangsung di Hotel Sofyan Cikini, Jalan Cut Mutia No. 9, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
Acara yang dimulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB ini menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Muslim Arbi, Assoc. Prof. Dr. TB Massa Djafar, Dr. Anton Permana, S.IP., M.H., serta Dr. (Cand) Burhanuddin Zein, S.H., M.H. Adapun M.H. Budi Santoso bertindak sebagai moderator.
Dalam sesi wawancara usai acara, Dr. Anton Permana, S.IP., M.H. menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya reformasi di tubuh Polri dan pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, reformasi Polri harus dikembalikan pada jati diri sebagai institusi sipil yang tunduk pada konstitusi dan berorientasi pada perlindungan masyarakat.
“Polri harus kembali menjadi polisi sipil yang taat konstitusi dan fokus pada penegakan hukum serta perlindungan masyarakat dari tindakan kriminal. Harus ada pembatasan misi agar Polri tidak keluar dari fungsi utamanya,” ujarnya.
Anton juga menekankan pentingnya pembentukan Dewan Keamanan Nasional untuk menjaga keseimbangan dan sinergi antar lembaga negara.
“Perlu dibentuk Dewan Keamanan Nasional agar setiap lembaga memiliki porsi dan peran proporsional sesuai konstitusi dan Pancasila. Dengan begitu, tidak ada lagi lembaga yang menjadi super body dan semua kekuatan bisa bersinergi secara seimbang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anton menegaskan bahwa reformasi Polri merupakan bentuk kecintaan rakyat terhadap institusi tersebut.
“Kritik terhadap Polri adalah bentuk kasih sayang rakyat agar Polri kembali pada jati dirinya, tidak menjadi alat kekuasaan. Sudah cukup banyak korban yang jatuh karena penyalahgunaan kekuasaan,” tegasnya.
Ia juga menyerukan dukungan penuh kepada pemerintahan Prabowo dalam upaya pemberantasan korupsi yang menurutnya menjadi sumber utama kerusakan bangsa.
“Kita harus mendukung penuh langkah Presiden Prabowo dalam memberantas korupsi. Korupsi inilah yang membuat rakyat miskin dan negara menanggung utang besar. Jangan biarkan beliau berjuang sendirian,” tutur Anton.
Anton menutup dengan ajakan agar seluruh elemen bangsa bersatu mendukung upaya reformasi Polri dan pemberantasan korupsi demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Jika dua hal ini berhasil, berarti kita telah menyelesaikan setengah dari persoalan bangsa. Itu adalah langkah nyata menuju Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, sesuai cita-cita pembukaan UUD 1945,” pungkasnya.